Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kopi Sachet Legendaris di Bogor Bikin Mata Jadi Seger

4 Oktober 2025   06:27 Diperbarui: 4 Oktober 2025   06:27 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editing by canva Pro (Dokpri/mynotetrip)

Lalu saat sempat tinggal setahun di rumah orangtua angkat, saya jadi makin familiar sama kopi dan aromanya. Meski saya nggak pernah nyeduh kopi. Tetapi saya sering melihat ibu angkat nyeduh kopi bubuk kadang pake gula kadang tidak sama sekali. Beliau ngopi pagi dan sore. 

Biasanya saat ngopi sambil makan kue atau camilan. Saya perhatikan beliau sangat menikmati momen tersebut. Nah, lain hal kalau lagi ada laporan tahunan yang membuatnya harus melek sampe tengah malam. Bergelas-gelas kopi diminum seperti air putih. Saya hanya bisa keheranan sambil memperhatikan. "Kok senagih itu ya kopi?".

Ternyata saat mulai pindah kerja ke event organizer di tahun 2029 an saya malah akrab dengan kopi hitam. Sering begadang di venue event, membuat saya harus memastikan mata tidak terkantuk-kantuk. 

Iya, saya ngopi buat ngilangin rasa kantuk. Padahal, reaksi kopi hitam terhadap saya: satu sampai tiga jam setelah ngopi, saya akan merasa ngantuk. Namun setelahnya saya seperti sudah tidur lama, jadi sangat segar dan tidak bisa merem sama sekali sampai menjelang pagi. 

Tentu dalam situasi kerjaan yang menuntut persiapan di malam hari, hal ini sangat membantu sekali. Meski nggak terlalu sering karena efek pandemi. Kebanyakan event beralih ke hybrid event. Setelah pandemi berakhir, sempat beberapa hari di luar kota untuk ngurus event lumayan besar. 

Saat itulah kembali ngopi hitam. Kopi sachet yang saya beli di warung. Kopi yang sudah di seduh oleh pedagangnya. Sangat membantu dan bisa diandalkan. 

Lantas, sempat pindah ke agency. Anak agency lebih gila sama kopi. Di kantor tersedia banyak jenis kopi bubuk dan sachet. Minum kopi seperti minum air, glek-glek seruput nikmat. Begitulah respon anak-anak kantor yang di dominasi sama perempuan.

Saya mulai ketularan suka kopi. Namun jarang membeli kopi, seringnya pake kopi yang tersedia. Hingga saat kena layoff saya jadi sulit tidur. Sesekali nyeduh kopi cap Oplet sachet. Rasanya masih sama, aromanya tetap khas. Saya suka dan punya rasa bangga karena Kita hujan punya kopi andalan. 

Sudah mulai mampir ke kedai kopi. Biasanya cari yang legendaris atau kedai memiliki stok biji kopi yang beragam. Sekalian belajar tentang kopi. 

Hingga akhirnya, saya mampir ke kedai Bah Sipit Cap Kacamata. Lokasinya di daerah Empang Bogor. Daerah ini terkenal area 'arabnya' Bogor. Banyak orang arab dan menjual berbagai makanan Arab. Mulai dari kurma hingga parfum arab. 

Kedainya tampak biasa saja dari luar. Namun saat memasuki area dalam, saya takjub sih karena nuansa vintage beneran berasa banget. Ada sentuhan estetik dilengkapi dengan staf ramah. Di sini tersedia berbagai kopi. Salah satunya kopi bubuk yang dibungkus menggunakan kertas warna coklat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun