Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kopi Sachet Legendaris di Bogor Bikin Mata Jadi Seger

4 Oktober 2025   06:27 Diperbarui: 4 Oktober 2025   06:27 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika masih anak-anak, saya sering memperhatikan orangtua pada hobi ngopi. Kepulan asap kopi yang di seduh, bikin saya tertarik. Namun tidak berani minta untuk meminum kopi karena bapak tidak ngopi. 

Namun pada momen tertentu, saat orang-orang berkumpul di rumah. Biasanya ada yang suka minta di seduhkan kopi, saat itulah mama membeli beberapa sachet kopi cap Oplet. Kopi sachet lokal yang cukup di gandrungi. 

Kopi cap Oplet adalah satu kopi kebanggaan orang Bogor, selain dari pada Kopi Liong Bulan yang sangat nge-hits banget. Jujurly saya lebih suka kopi sachet lokal yang menggunakan packaging kertas coklat. Lebih ramah lingkungan dan kasih kesan vintage. 

Oke, sebentar saya jelasin dulu kenapa suka sama kopi sachet Cap Oplet. Menurut informasi, kopi ini mulai hadir tahun 1975. Memang tidak terlalu terkenal, tetapi buat warga Bogor salah satu kopi kebanggaan karena memang merupakan kopi murni yang cita rasanya tuh khas dan harganya sangat terjangkau. Mudah didapatkan, banyak warung kecil yang menjual kopi sachet lokal yang satu ini lho.

Timbul rasa penasaran, lalu saya sempat mencicip si kopi diseduh dengan gula pasir. Pada momen sodara berkumpul. Ternyata rasanya enak, segar. Itulah kesan pertama saya terhadap kopi, lupa sih pertama kali nyobain kopi usia berapa. 

Berhubung orangtua nggak nyetok kopi karena bapak nggak suka kopi. Ketemu sama kopi momentum aja, kalau ada acara kumpul atau ada tukang benerin rumah. 

Nah, yang paling hangat diingatan. Ketika nenek dari Mama meninggal. Saat itu bapak dari Bogor, sedangkan saya, mama dan adik sudah di tempat nenek beberapa bulan lalu. Menemani nenek yang mulai sakit. 

Bapak pulang membawa kopi cap Oplet. Katanya untuk menyuguhi orang-orang yang berkunjung ke rumah nenek. Ternyata banyak banget yang suka dengan rasa dan aroma kopi cap Oplet. Saat ada yang meninggal, di daerah nenek tinggal akan banyak orang datang silih berganti buat berbelasungkawa dan tua rumah menyajikan kopi atau makanan. 

Begitulah adat-istiadat nya. Meski sempat membuat saya bingung. Kok ada ya, orang lagi berduka cita malah direpotkan harus nyeduh kopi, nyediain camilan, harusnya kan dibiarkan dulu untuk menerima kedukaannya. Protes ini hanya saya utarakan dalam batin dan tulisan ini saja.

Terlepas dari momen tersebut. Setelah sekian lama saya nggak ketemu dengan kopi kecuali di warung. Biasanya berderet aneka kopi sachet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun