Udara pagi menusuk tulang belulang, tepat pukul 03.10 WIB terbangun dan bergegas mengejar KRL pertama pukul 04.03 WIB. Untung masa kini ada aplikasi ojol, menunggu sekitar 5 menit di pinggir jalan, lalu tiba dan melaju hingga area stasiun Bogor.Â
Memang harus pagi, untuk mengejar waktu supaya tiba di dermaga Marina pukul 06.00 WIB. Walaupun realisasinya berangkat pukul 08.00 WIB Yang penting sudah tiba lebih awal.Â
Tujuan kali ini ke Pulau Sepa, bagian dari Kepulauan Seribu Jakarta. Kalau dari dermaga Marina, estimasi waktu sekitar satu jam setengah sampai dua jam menggunakan kapal speedboat. Bisa cepat dan bisa agak lambat, tergantung kondisi cuaca dan angin laut.Â
Setiap kali berangkat ke Pulau, saya selalu berdoa semoga senantiasa dalam lindunganNya dan perjalanan lancar selamat sampai tujuan dan pulang dengan sehat ke rumah.
Syukurnya, perjalanan hanya memakan waktu sekitar satu jam setengah. Kondisi ombak memang agak besar, tapi masih sangat aman. Pulau Sepa masuk ke bagian Utara Kepulauan Seribu Jakarta. Warna air laut bisa menjadi pertanda.Â
"Semakin dalam air laut, warnanya menjadi lebih tua - menjadi biru tua" Ujar tour guide yang menemani perjalanan kami semua saat Minggu lalu.Â
Benar saja, saya melongo kan kepala ke jendela kapal speedboat dan warna air laut biru tua. Lautan lepas, lumayan menantang dan seru perjalanan kali ini. Beda dari biasanya, paling jauh perjalanan saya tuh cuma ke Pulau Pramuka.Â
Jadi ketika berkesempatan buat ngeliput kegiatan di Pulau Sepa, rasanya bersyukur sekali.Â
Ada Apa Saja di Pulau Sepa?
Kapal mendarat dan bersandar di dermaga Pulau Sepa. Kali ini kami berkesempatan buat mengunjungi Resort Sepa. Sebuah area yang di kelola oleh pihak swasta.
Di area ini terdapat welcome drink, sambutan ramah para staf. Menginjakkan kaki ke area resort Sepa. Melewati beberapa homestay premium, lalu melalui area beach club, kemudian ada resto dengan aroma wangi makanan.Â
Juga ada toko merchandise yang menarik serta unik baik dari segi bentuk bangunan dan isinya.Â
Setelah itu akan melihat banyak jacket pelampung, perahu kecil, kano dan lainnya. Iya di area ini para wisatawan bisa bermain aneka permainan air.Â
Setelahnya terdapat tempat duduk khas pantai. Berderet rapi, ada beberapa buah kelapa yang bertengger juga. Ada beberapa turis asing. Jika dari obrolannya saya paham mereka berasal dari: China & Jepang.Â
Mereka enjoy menikmati momen. Bahkan banyak yang membawa camera profesional juga. Beberapa ada yang sedang berenang, main pasir, naik perahu.Â
Di sekitar resto dan penginapan, ada beberapa pepohonan yang bikin area resort Sepa lebih teduh dan nyaman.Â
Lalu saya berdiri di tepian pantai, mendengarkan deburan ombak yang aduhai nyari nan indah didengarkan. Gradasi warna air laut nampak indah berkilauan diterpa cahaya matahari yang lumayan terik.
Sungguh indah ciptaanNya dan tentu semua ini berkat para staf dan orang-orang yang berusaha keras menjaga kebersihan serta kenyamanan di area Pulau Sepa.Â
Saya tercengang ketika tahu berapa harga yang harus dibayarkan buat menikmati pesona Resort Pulau Sepa. Konon info dari manager resort Sepa "Untuk perorang di hari weekday Rp2.500.000,- sudah termasuk kapal berangkat, pulang dan penginapan. Sedangkan weekend Rp2.800.000,- per-orang. Tentu angka ini bisa berubah sewaktu-waktu ya" Ujarnya.Â
Di resort Sepa, selain menyediakan keindahan Pulau yang asri, fasilitas mumpuni. Rupanya ada area ruangan meeting untuk para pekerja kantor yang mau merasakan WFA dari Pulau Sepa.Â
Fasilitasnya pasti akan terus upgrade disesuaikan kebutuhan, bocoran halus dari pengelola. Memang ya kalau swasta yang kelola bisa beneran all out dan maksimal banget. Selalu ada saja gebrakannya yang bikin wisatawan terpikat.Â
Maka tak heran kalau Pulau Sepa banyak didatangi oleh wisatawan mancanegara. Ketimbang warga lokal atau Jabodetabek. Untuk mengeluarkan budget sekian, pastinya perlu nabung dulu (ini opini saya pribadi).Â
Kalau di tanya worth it atau nggak? Ya worth it bangetlah. Cari ketenangan, kenyamanan, view indah, semua ada di Pulau Sepa. Intinya Pulau ini punya pesona yang tak biasa.
Kamu bisa jalan kaki tanpa alas di area pinggiran pantai, pasirnya putih dan halus. Lalu bisa berenang, snorkeling, naik perahu dan kalau beruntung, pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB akan melihat sekelompok lumba-lumba yang sedang mencari makan.Â
Fenomena alam yang keren sekali pastinya ya. Belum lagi meyaksikan sunrise hingga sunset yang indah berkilauan di antara air laut yang bergradasi.Â
Begitulah pesona Pulau Sepa di mata saya. Orang yang sudah berkunjung langsung ke pulau dan menikmati keindahan laut, langit, deburan ombak dan layanan premium dari para staf. Serasa lagi jelajah Pulau privat.
Saya harap, sobat kompasiner pun bisa menjelajah Pulau Sepa dan menikmati suasana tenang. Kebetulan saya kesana di hari Rabu, sehingga wisatawan tidak terlalu ramai.Â
Buat yang sedang jenuh dan bosan dengan keriuhan dan hiruk-pikuk perkotaan. Kalian bisa banget menepi sejenak. Tentu harus sudah punya tabungan mumpuni dan sadar jika pergi ke Pulau Sepa, ada harga yang mesti kalian bayar.Â
Untuk ke Pulau Sepa, biasanya hanya lewat: Dermaga Marina atau dermaga Baywalk. Dan ada tour & travel. Bisa nginap atau one day tour juga. Silahkan di sesuaikan sama kondisi keuangan dan waktu luang sobat kompasiner juga ya.Â
Seperti itulah gambaran pesona Pulau Sepa versi saya pribadi. Tentu ini belum mewakili opini jutaan manusia ya Hanya berdasarkan penglihatan secara objektif ketika bertandang ke sana.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI