Berjemur Berlari dan Menyaksikan Anak-Anak Bermain di Taman Kaulinan

Bertepatan dengan tahun baru Islam, 1 Muharram 1447 H atau 27 Juni 2025. Alhamdulillah, kebagian libur kerja. Biasanya tanggal merah atau weekend kalau lagi banyak deadline pasti WFC atau datangi event secara langsung. 

Pagi ini istimewa, setelah minum jamu daun kelor homemade buatan mama. Saya, keponakan dan mama bersiap buat berangkat ke Taman Kaulinan Bogor. Lokasinya berdekatan sama Lapangan Sempur Bogor. 

Sedari kamis, saya sudah berjanji mengajak keponakan bermain di Taman Kaulinan Bogor. Kami menaiki dua kali angkot kemudian sampai di lokasi dan ramai sama pengunjung yang ingin mengajak anaknya bermain. 

Saya senang sekali kalau ada banyak anak kecil bermain dengan leluasa. Maklum, saat ini area taman bermain sangat jarang dan agak terbatas. Beda sama masa saya kecil di tahun 2000-an dimana rumah banyak yang punya halaman luas, lapangan perkampungan masih besar dan berfungsi maksimal. Pesawahan dan kebun bisa dijadikan area bermain kalau musim panen. 

Anak masa sekarang, bisa dibilang agak kesulitan cari ruang terbuka hijau, lapangan dan area bermain bebas asap rokok. Jujur saja di area Taman Kaulinan masih ada aja bapak-bapak yang dengan santai ngeroko. Biasanya akan saya tegur karena jelas di taman tertulis area ramah anak. Selayaknya tidak ada asap rokok dan anak beneran bebas bermain.

Tertulis jelas ya kalau area Ramah Anak (Dokpri/mynotetrip)

Saya sangat memperhatikan keponakan. Dia sangat senang sekali. Berlarian kesana- kemari dengan ceria. Kadang ia naik panjat tebing versi mini. Lalu lanjut naik perosotan kemudian naik ayunan. Sesekali jalan di jembatan mini. Lalu berlarian di area ular tangga. Kemudian menaiki rumah pohon. 

Saya suka ekspresinya yang bebas dan lepas. Memang selayaknya anak-anak banyak bergerak dan tidak bermain HP. Anak-anak nampak bahagia, tak jarang mereka saling berkenalan lalu mengobrol.

Bukan hanya sekadar tempat bermain, melainkan tempat mereka belajar bersosialisasi. Di era sekarang ini, kepiawaian berkomunikasi sangatlah memiliki peranan penting guna membangun relasi positif. 

Saya sebagai orang dewasa, menyempatkan berlari dua putaran di lapangan Sempur. Pada beberapa bagian, lapangan Sempur sudah tidak semulus dulu. Ada beberapa area sedang di perbaiki. Banyak muda mudi hingga orangtua berlari dan berjalan santai mengelilingi area lapangan.