Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Trip

"Sunrise" di Ketinggian

7 September 2018   14:41 Diperbarui: 7 September 2018   14:49 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang belum nanjak ke Gunung gede? Sepertinya moyoritas dari kita sudah pernah menapakkan kaki disana. Entah dalam rangka hiking, camping maupun wisata biasa saja. 

Gunung Gede ini berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, merupakan salah satu dari lima taman Nasional yang diresmikan di tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten Bogor (kabupaten Bogor, Cianjur & Sukabumi).

Ketinggian 2.958 mdpl, dimalam hari suhu puncak berkisar 5 C dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju Gunung ini adalah Cibodas dan Cipanas.

Di 2014 saya dan beberapa teman kuliah mendaki ke Gunung Gede lewat Jalur Cibodas, kebetulan kami tinggal di Bogor dan saya serta 2 teman saya adalah pendaki pemula..jadi leader hiking kami memutuskan memilih Gunung Gede karena dekat dan tidak terlalu tinggi, memilih jalur Cibodas karena jalur tersebut dirasa lebih ringan. 

Kami camping di Kandang Badak, ada satu tanjakan yang bernama tanjakan setan, pada saat itu saya merasa disanalah tantangannya, maklum malam-malam dingin kami harus melewati tanjakkan itu dengan seutas tambang. 

Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari kegiatan hiking tersebut, tentunya sangat bermanfaat bagi saya. Diantaranya : terjalin jiwa saling melindungi, jiwa kesetia kawanan, jiwa syukur, jiwa menjaga (menjaga lingkungan).

Saat mendaki kita akan berupaya membawa sampah kita ke bawah alias tidak membuangnya di atas gunung atau pun track-track yang kita lalui, merasakan kesejukan, refresh yang haqiqi, merasakan kehangatan yang natural, menambah teman, sesama pendaki biasanya saling care. Berbagi air minum atau makanan, membantu ketika ada yang jatuh dan tidak meninggalkan teman yang lamban. Mendaki itu berangkat sama-sama, dan pulang nya pun sama-sama. 

Mensyukuri nikmat dariNya, berujar "masyaAllah" terutama ketika melihat matahari terbit, saat kita dapat menyaksikan detik-detik terindah itu di atas..luar biasa rasanya ingin menari-nari diawan (lebay) tapi memang bahagia melihat kebesarNya melalui matahari terbit, sangatlah indah. 

Melaksanakan sholat berjamaah di atas puncak, kemudian makan bersama dan berjalan bersama.. merupakan moment yang bisa mengeratkan para pendaki. 

Kala itu sang mentari muncul secara perlahan-lahan, membuat mata takjub dan terpana. Bibir hanya mampu mengucapkan "Maha besar Allah yang telah menciptakan keindahan yang sungguh indah" 

Hiking, camping merupakan salah satu kegiatan tafakur alam meski saya akui saya juga suka berfoto apalagi berfoto dengan alam. Pesan nya nikmati sang alam namun diimbangi dengan menjaga. Jangan buang sampah sembarangan, dimanapun itu. Kemudian jangan berprilaku tidak sopan, hargai alam agar kelak anak-cucu kita dapat menikmati keindahan Alam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun