Mohon tunggu...
Hety A. Nurcahyarini
Hety A. Nurcahyarini Mohon Tunggu... Relawan - www.kompasiana.com/mynameishety

NGO officer who loves weekend and vegetables

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita Ramadan Episode di Rumah Aja

27 April 2021   23:45 Diperbarui: 28 April 2021   00:26 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: via scottishtourismalliance.co.uk

Udah satu tahun lebih dua bulan (yeah, kira-kira segitu) pandemi Covid-19 belum berakhir juga dari Indonesia dan belahan bumi lainnya. Sejak pandemi ini terjadi, semua seolah 'dipaksa' untuk adaptasi, mulai dari kebiasaan, aturan, sampai gaya hidup. Satu-satunya pilihan memang berubah sebagai aksi preventif agar virus ini enggak semakin menyebar. 

Begitu juga dengan Ramadan. Tinggal di negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar menawarkan momentum bulan puasa selama satu bulan setahun sekali. Selama sebulan, semua berubah. Enggak cuma manusianya, pusat-pusat keramaian juga menjadi lebih 'religius'. Berbagai jenis makanan manis, model terbaru kerudung, baju koko, mukena, sampai lagu religi bermunculan. Semua menciptakan peluang ekonomi baru untuk orang-orang.

Walaupun begitu, sejak pandemi Covid-19, bulan Ramadan tahun 2020 menjadi 'lebih' spesial lagi. Yang biasanya kegiatan-kegiatan serba 'tumpah' di jalan, ritual-ritual ibadah meriah di masjid, jadwal bukber yang memenuhi Google Calendar, sekarang enggak lagi. 

Kebijakan jaga jarak, physical distancing, menghindari kerumunan, membuat bulan Ramadan orang-orang menjadi lebih 'hening'. Bagaimana tidak, masjid aja, kala itu, ditutup sementara. Seolah mau bilang, Ramadan di rumah aja, kali ini yang terbaik yang bisa dilakukan. 

Waktu berlalu, siapa sangka, tahun 2021 justru jadi babak kedua Ramadan saat pandemi. Bedanya, kali ini, orang-orang udah mulai terbiasa. Berbagai penyesuaian dilakukan. Termasuk saya, yang Ramadan tahun 2021 ini masih enggak ke mana-mana karena masih work from home juga. Jadi, ngapain aja selama bulan puasa di rumah aja?

Buka dan Sahur

Aktivitas buka dan sahur dilewati seperti biasa. Saya enggak memasak. Lebih memilih beli karena lebih praktis. Tantangannya kalau udah mulai bosen beli makanan yang itu-itu aja. Biasanya langsung ambil HP dan buka aplikasi ojek online. Oh ya, kalau sahur, saya lebih memilih makan kurma, pisang, atau roti. Jarang banget makan nasi. Entah kenapa. Mungkin lagi-lagi lebih praktis dan bisa dilakukan sambil merem. Eh gimana?

Kerja

Terkenang-kenang, dulu masa sekolah, ada libur panjang selama bulan Ramadan. Sesekali berkumpul di sekolah untuk buka puasa bersama para guru. Kalau sudah libur puasa, hari-hari dihabiskan dengan mengisi Buku Kegiatan Ramadan dan 'nguber' ustadz yang ceramah untuk tanda tangan. Sayangnya, setelah dewasa dan bekerja enggak begitu. Bulan Ramadan tetep kerja-kerja-kerja. Paling pol ambil cuti pas hari raya. Sayangnya, pas pandemi ini, cuti/libur lebaran ditiadakan. Jadi, kayak tahun sebelumnya, bakal berasa banget. Mungkin hanya libur satu, dua hari untuk salat ied, ya. 

Kerja di rumah alias work from home pas Ramadan juga enggak jauh beda suasanya. Bisa jadi karena udah biasa, ya. Udah satu tahun lebih! Bedanya, kalau pas Ramadan, ngerjain tugas kantor enggak bisa sambil cemal-cemil atau pegang toples kue. Puasa woy! Haha. Aktivitas meeting via aplikasi telekonferensi jadi salah satu cara yang bikin durasi nggak berasa. Selalu aja, tiba-tiba udah jam 3, udah ashar, dan ... bentar lagi bisa siap-siap buka puasa. 

Beberes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun