Rasanya sulit membayangkan seorang vokalis metal berusia 67 tahun masih sanggup bernyanyi di nada tinggi sambil berlari dan melompat sepanjang konser. Itu belum termasuk kisah hidupnya yang kalau difilmkan, mungkin akan terasa seperti serial Netflix dengan puluhan episode penuh kejutan. Dalam satu kisah, ia menjadi pilot pesawat komersial. Di episode lain, ia berperan sebagai penulis novel, pengusaha bir, atlet anggar, dan penyintas kanker. Semua itu dilakukan tanpa meninggalkan identitasnya sebagai frontman Iron Maiden yang tak pernah setengah-setengah saat di atas panggung.
Pilot Pesawat Komersial
Memang, untuk fakta yang satu ini, banyak penggemar sudah tahu bahwa Bruce adalah seorang pilot. Namun mungkin tidak semua orang sadar betapa seriusnya ia menekuni dunia penerbangan. Ia memiliki lisensi pilot komersial dan sejak 2001 bergabung dengan maskapai Inggris, Astraeus Airlines. Tentu bukan sekadar figur publik yang numpang mencoba kokpit, melainkan pilot profesional penuh waktu dengan jadwal reguler di sela-sela tur band. Bagi penggemar yang pernah menaiki pesawat yang Bruce kemudikan, momen itu jelas tak terlupakan---idola mereka berada di kursi kapten, lengkap dengan in-flight announcement yang ditutur langsung oleh sang frontman.
Puncaknya, pada tur dunia bertajuk The Book of Souls pada 2016, Bruce sendiri yang menahkodai "Ed Force One". Pesawat model Boeing 747 milik maskapai Air Atlanta Icelandic yang disewa khusus oleh Iron Maiden untuk membawa kru, alat-alat panggung, dan personel band. Di atas panggung, ia memimpin ribuan penonton, di langit ia memimpin burung besi melintasi awan---dua dunia yang sama-sama mempercayakan hidup mereka kepadanya.
Atlet Anggar Profesional
Selain dikenal sebagai vokalis, Bruce ternyata punya jejak kompetitif di dunia olahraga anggar. Ia mulai menekuninya sejak usia 14 tahun dan menjadi kapten tim sekolah. Pada era 1980-an, ia tercatat pernah masuk dan menjalani pelatihan bersama British Olympic Team. Perjalanan karir profesionalnya berlanjut pada 1989, ketika berhasil meraih peringkat ke-7 nasional bersama klubnya, Hemel Hempstead Fencing Club, yang mewakili Inggris di ajang European Cup.
Setelah bertahun-tahun vakum, Bruce kembali masuk gelanggang pada UK Masters Fencing Tournament 2013 di kategori veteran, berhadapan langsung dengan atlet-atlet senior Inggris. Meskipun langkahnya harus tersingkir di babak eliminasi oleh mantan juara nasional, ini cukup membuktikan bahwa naluri bertarungnya tak pernah padam. Paling baru, ia kembali menunjukkan tajinya di turnamen internasional, Circuit European 2025, dengan berhasil menempati posisi ke-13 dari 31 peserta.
Penulis Buku Best-Seller
Di tengah kesibukan bersama band, Bruce masih sempat menuangkan imajinasinya ke dunia literasi. Ia menulis novel debutnya, The Adventures of Lord Iffy Boatrace, pada tahun 1990. Sebuah buku komedi satir yang terjual 40 ribu eksemplar hanya dalam tiga minggu. Dua tahun kemudian, ia merilis sekuel The Missionary Position, yang memadukan humor dengan kritik sosial.
Tidak berhenti di fiksi, pada 2017 ia menerbitkan memoir What Does This Button Do? yang langsung masuk daftar buku international best-seller. Sebuah autobiografi yang menguak kisah-kisah hidup Bruce yang jarang diceritakan ke publik dengan gaya bertutur yang lugas, menggelitik, dan menginspirasi.
Pengusaha Trooper Beer