Bekasi (15/7/2022) -- Semakin banyaknya penduduk, sampah yang dihasilkan akan semakin banyak pula. Contoh sampah yang dihasilkan dalam rumah tangga adalah sampah organik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, 40% dari total sampah yang dihasilkan masyarakat adalah sampah makanan. Sampah makanan ini berasal dari fenomena food waste. Food waste merupakan makanan yang siap dikonsumsi tetapi dibuang bergitu saja karena kita sudah tidak ingin memakannya atau karena makanan tersebut telah rusak atau basi.
Food Waste akan menyebabkan sampah makanan menumpuk lalu membusuk, kemudian menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan khususnya, efek rumah kaca dan pemanasan global. Menurut Ilmi dan Setyabudi (2019) food waste tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga dapat berdampak pada aspek kesehatan dan aspek social, yaitu makanan menjadi sulit didapat sehingga menyebabkan terjadinya gizi buruk.
Melihat bahayanya food waste tersebut, mahasiswa KKN TIM II UNDIP, Program Studi Teknologi Pangan, Mutiara Suci Cahyani, melakukan sosialisasi mengenai apa itu food waste, penyebab terjadinya masyarakat melakukan food waste, bahaya dari food waste, dampak food waste, cara meminimalisir food waste, dan memberikan salah satu contoh yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah makanan, hingga memberikan tips cara menyimpan bahan pangan agar tidak cepat rusak guna mencegah food waste.
Beberapa Cara Menyimpan Bahan Pangan Supaya Lebih Awet yaitu tidak mencuci sayuran dan daging sebelum disimpan di dalam kulkas, menyimpan daging di dalam freezer, meletakan susu dan telur di dalam rak kulkas bukan dibagian pintu kulkas, menyimpan bahan pangan sesuai dengan jenisnya, menyimpan kentang pada tempat yang tidak terkena seinar matahari atau sinar lampu, serta memerhatikan lama penyimpanan dari masing-masing bahan pangan.
Acara sosialisasi ini dilaksanakan di salah satu rumah warga yang terletak di RT 01 RW 06, Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat. Acara ini dihadiri oleh para ibu rumah tangga. Acara diawali dengan memberikan pemahaman berupa materi mengenai food waste, kemudian dilanjutkan sesi sharing.Â
Pada sesi sharing, terdapat beberapa ibu-ibu yang bercerita bagaimana mereka menyimpan bahan pangan, serta terdapat pula ibu-ibu yang sharing bahwa pernah membuat pupuk kompos dari sampah makanan. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih bijak dan peduli dengan lingkungan sekitar.Â
Simpanlah makanan mu dengan baik dan benar agar tidak menyebabkan food waste!
Penulis : Mutiara Suci Cahyani  -- Teknologi Pangan
DPL Â Â : dr. Siti Fatimah, M. Kes.