Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Bulan Ramadan, Momen yang Tepat untuk Berdiet dan Berhemat Pengeluaran

18 Maret 2024   14:46 Diperbarui: 23 Maret 2024   18:30 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan Ramadan sebentar lagi (gambar : Pixabay/Ahmed Sabtu) 

Tujuannya? Supaya vitamin yang diserap tubuh lebih tinggi ketimbang karbohidrat. Oh iya, makan secukupnya juga mengurangi tingkat food waste di rumah lho, karena kita gak menyisakan makanan akibat kekenyangan. 

Ketiga. Kalau bisa, jangan menonton video atau postingan-postingan yang berhubungan dengan makanan. Itu bisa membuat kita jadi mudah lapar. 

Sebelumnya, saya sering seperti itu. Tiap buka medsos, selalu menonton mukbang dan masakan -masakan enak. Jadi ngiler deh. Namun kali ini, saya menguranginya. 

Keempat. Mengurangi makanan atau minuman manis saat berbuka. Dengan mengurangi asupan manis, pembelian kopi atau gula bisa diminimalisir. Jika ingin minuman manis, usahakan memakai gula rendah kalori, gula khusus untuk penderita penyakit diabetes. 

Itu dia beberapa cara yang sedang saya lakukan untuk berdiet sehat (makan secukupnya sesuai gizi seimbang). Tentunya, saya harap ini juga berimplikasi terhadap praktik berhemat yang sedang saya lakukan. 

Ramadan, Saatnya Berhemat Anggaran

Beberapa waktu ini, kerasa sekali kalau kebutuhan sedang naik harganya. Beras saja yang semula Rp11.000-12.000 berubah menjadi Rp15.000-16.000. 

Kenaikan harga beras maupun harga bahan makanan pokok lainnya membuat saya dan keluarga harus lebih berhemat. Paling tidak supaya momen berbuka dan sahur bisa berjalan lancar.

Jujur saja, ramadan kali ini, kami tak bisa boros sama sekali. Kami harus bertindak sehemat mungkin untuk mengurangi pengeluaran. Misal, jatah sayur dan lauk yang semua Rp50.000 berubah menjadi Rp30.000. 

Pun dengan minuman manis, bila sebelumnya kami bisa menghabiskan anggaran untuk kolak atau kacang hijau sebesar Rp35.000 untuk sekali berbuka. Saat ini kami menguranginya. Kami mengganti alternatif minuman manis ke es teh atau es kopi yang lebih murah. 

Ramadan 2024 jadi momen saya dan keluarga berhemat pengeluaran. Selama beberapa hari berpuasa, saya tidak membeli makanan-makanan yang tak perlu. Terlebih, penjual-penjual makanan rata-rata libur sehingga tak memunculkan keinginan untuk membeli.

Kesimpulan

Bulan Ramadan merupakan momen yang penuh berkah dan rahmat. Maka, sudah seharusnya mengisinya dengan aktivitas bermanfaat. Termasuk berdiet sehat serta belajar mengelola anggaran agar tidak boncos. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun