Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi : Bolehkah Aku Berdoa untuk Keselamatanmu?

3 Maret 2022   09:08 Diperbarui: 5 Maret 2022   16:31 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Hujan turun begitu deras hari itu, membawa resah mendalam merasuk relung jiwa. 

Langit di utara terlihat sendu. Kelabu dengan petir-petir kecil yang menyambar

Di bawah langit yang menangis, teronggok seorang manusia menengadah. 

Merapalkan kata demi kata yang terbenam oleh risakan hujan. 

Ia kemudian menatap langit, seolah tengah berdialog dengan Tuhan. 

Dalam derasnya gerimis, air matanya mengalir, hilang tanpa jejak. 

Hujan dengan liar membawa kristal-kristal cair itu pergi

Tak satupun paham apa yang membuat ia terisak. 

Wajahnya sesekali pasrah dengan sorot mata resah

Namun ia tetap tegas berdiri, mendongak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun