Hujan turun begitu deras hari itu, membawa resah mendalam merasuk relung jiwa.Â
Langit di utara terlihat sendu. Kelabu dengan petir-petir kecil yang menyambar
Di bawah langit yang menangis, teronggok seorang manusia menengadah.Â
Merapalkan kata demi kata yang terbenam oleh risakan hujan.Â
Ia kemudian menatap langit, seolah tengah berdialog dengan Tuhan.Â
Dalam derasnya gerimis, air matanya mengalir, hilang tanpa jejak.Â
Hujan dengan liar membawa kristal-kristal cair itu pergi
Tak satupun paham apa yang membuat ia terisak.Â
Wajahnya sesekali pasrah dengan sorot mata resah
Namun ia tetap tegas berdiri, mendongak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!