Meski perilaku-perilaku tersebut terlihat tak berdampak secara langsung, tetapi apabila dijalankan secara bersama-sama pasti hasilnya akan terlihat. Bayangkan, saat ini bonus demografi Indonesia mencapai 264 juta jiwa.
Asumsikan saja setiap keluarga membantu satu UMKM dengan membeli 1 produk mereka, maka kita memberi kesempatan bagi mereka untuk bertumbuh dan memproduksi lebih banyak barang. Tak lupa kita juga bisa berbelanja melalui warung atau pedagang kecil di sekitar kita, sebab mereka juga bagian dari UMKM.
Bank Indonesia beberapa waktu lalu telah meluncurkan standardisasi pembayaran berbasis QR Code bernama QRIS. Dengan adanya QRIS, baik konsumen maupun penjual akan dimudahkan dalam proses pembayaran. Cara bertransaksi menjadi semakin aman, cepat dan menyenangkan..
Hubungan Kemajuan UMKM terhadap Stabilitas Sistem Keuangan
Geliat UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan yang substansial, khususnya dalam menciptakan PDB dan penyerapan tenaga kerja. UMKM juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga mampu menopang stabilitas sistem keuangan berikut perekonomian nasional.
Di Indonesia sendiri, 96% perekonomian ditopang oleh UMKM sehingga ketika sektor ini terdampak Korona, otomatis kegiatan produksi menjadi lumpuh. Imbasnya, terjadi PHK secara massal serta banyak UMKM mengalami pailit karena kekurangan modal.
Demi meminimalisir risiko yang mungkin terjadi, Bank Indonesia membuat kebijakan makroprudensial untuk  menjaga kesehatan perbankan secara menyeluruh. Harapannya, tiap bank mampu menyediakan likuiditas modal bagi UMKM terdampak Korona. Apabila UMKM berkembang dan ekonomi tumbuh dengan baik, maka makroprudensial aman terjaga.
Apabila kita mampu melihat situasi dari sudut yang lain, sebenarnya secara tak langsung pandemi Korona telah melahirkan peradaban baru dalam bekerja dan bertransaksi. Ya, akhir-akhir ini kita semakin sering bertransaksi online untuk membeli keperluan sehari-hari. Perilaku tersebut akan mendorong UMKM dan ekonomi digital semakin bertumbuh, yang pada muaranya akan menstimulus pertumbuhan ekonomi.
Dibalik sebuah kesulitan ternyata memunculkan peluang yang begitu besar. UMKM yang mampu melihat kondisi ini secara cerdas, akan memanfaatkan situasi untuk memperbanyak dan memperluas produk melalui platform-platform digital. Sebab, 300 persen masyarakat melakukan belanja produk secara online selama beberapa waktu ini.