Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kolaboratif Melindungi UMKM, Sebentuk Perilaku Cerdas Menjaga SSK

29 Juni 2020   21:20 Diperbarui: 29 Juni 2020   21:31 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua tahun lalu, saya mengikuti sebuah workshop bertema "UKM Semakin Naik Kelas" yang diadakan oleh PLUT KUMKM di Yogyakarta. Workshop tersebut diikuti oleh siapapun, termasuk pemilik usaha yang ingin bisnisnya semakin naik kelas. Salah satu bahasan yang menarik adalah membuka keran penjualan yang semula hanya secara offline menjadi online.

Nantinya, ada semacam inkubator bisnis yang didalamnya terdapat pelatihan intensif bagi pemilik usaha dari memilih packaging, metode penjualan hingga menemukan branding yang tepat dari produk.

Dok.Pri
Dok.Pri

PLUT KUMKM Yogyakarta paham bahwa kendala UMKM saat ini adalah menyoal inovasi produk dan penjualan. Masih banyak pemilik usaha yang belum mampu menentukan segmen pasar mana yang akan mereka masuki dan bagaimana penjualan yang bisa dilakukan supaya produk mereka bisa menarik minat pembelian.

Nah, salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan digitalisasi ekonomi untuk mempromosikan produk. Disarankan, UMKM menjual produk mereka secara online melalui marketplace atau membuat website sendiri sebagai branding. Apalagi sekarang ini kita didukung oleh teknologi pembayaran hanya berbekal sentuhan jari. Bank Indonesia telah merilis standar pembayaran bernama QRIS untuk memudahkan transaksi  antara konsumen dengan merchant.

Bagaimana Cara mendukung UMKM masyarakat?

Melalui media sosial instagram dan facebook, saya melihat postingan kawan-kawan kompasianer Jogja gencar mempromosikan produk-produk buatan UMKM. Program tersebut bernama #Kjog Peduli UMKM, yang dibuat sebagai solidaritas menjaga UMKM agar tetap menjejak. 

Nantinya, siapapun yang berkenan ikut program tersebut, akan melakukan donasi posting di media sosial pribadi. Ya, semacam publikasi dan menjadi promotor bagi tiap UMKM terdampak Korona. Kerennya, publikasi itu dilakukan secara cuma-cuma alias gratis karena bersifat sukarela.

Perilaku tersebut sebenarnya simpel, namun memiliki pengaruh yang cukup kuat. Sejumlah orang di kolom komentar bahkan sempat menanyakan cara membeli produk yang dipromosikan.

Donasi posting merupakan salah satu bentuk kepedulian kita akan eksistensi UMKM. Melalui program ini pula saya jadi paham bahwa kreativitas masyarakat dalam menciptakan produk sangatlah besar.

Lalu, tindakan cerdas apa lagi yang bisa kita lakukan untuk membantu menaikkan eksistensi UMKM?

Selain ikut mempromosikan melalui media sosial, kita bisa membeli produk-produk buatan UMKM di sekitar kita. Minimal membeli kebutuhan di warung-warung tradisional supaya bisa membantu mengangkat eksistensi mereka di tengah pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun