Mohon tunggu...
Mutiara Nuraeni
Mutiara Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Ekspresikan apapun tentang dirimu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brand Image Menurut Para Ahli Beserta Indikatornya

17 Juni 2025   10:47 Diperbarui: 17 Juni 2025   10:47 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elemen visual pembentuk Brand Image https://images.app.goo.gl/GxVRC9gCnohFiyWh6Input

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, citra merek menjadi salah satu penentu utama keberhasilan sebuah merek dalam menarik dan mempertahankan konsumen. Merek bukan hanya sekadar simbol atau nama, melainkan cerminan dari persepsi yang tertanam dalam benak konsumen.

Pengertian Brand Image Menurut Para Ahli

Brand Image didefinisikan secara beragam oleh para ahli, namun secara umum merujuk pada persepsi atau gambaran konsumen terhadap suatu merek. Berikut beberapa definisi dari para ahli:

  1. Zuhad (2023) menjelaskan bahwa Brand Image merupakan karakteristik dari suatu perusahaan yang telah melekat dalam pikiran seseorang, menggambarkan persepsi konsumen terhadap suatu merek yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
  2. Keller dan Swaminathan (dalam Sri Lestari et al., 2025) mendefinisikan Brand Image sebagai persepsi konsumen terhadap suatu merek yang tercermin dari asosiasi-asosiasi yang tersimpan dalam benak mereka. Asosiasi ini meliputi kualitas produk, nilai-nilai merek, serta pengalaman pribadi konsumen.
  3. Benowati dan Purba (dalam Mulyati, 2023) menyatakan bahwa citra merek yang positif dapat memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan bagi perusahaan, sedangkan citra yang negatif dapat menurunkan daya tarik merek di mata konsumen.
  4. Tarigan et al. (2023) menggambarkan Brand Image sebagai pemahaman dan kepercayaan konsumen terhadap merek secara keseluruhan. Citra merek terbentuk dari berbagai asosiasi yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk atau layanan.
  5. Dewi et al. (dalam Tarigan et al., 2023) menyebut bahwa Brand Image merupakan pandangan konsumen terhadap suatu merek yang tercermin dari asosiasi mental yang tersimpan dalam benak mereka.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Brand Image adalah representasi persepsi, asosiasi, dan pandangan yang terbentuk dalam pikiran konsumen terhadap suatu merek, yang memengaruhi keputusan pembelian dan loyalitas konsumen terhadap merek tersebut.

Indikator Brand Image

Untuk mengukur Brand Image, para ahli mengembangkan sejumlah indikator yang mencerminkan persepsi konsumen terhadap suatu merek. Dua pendekatan utama dalam pengukuran ini berasal dari teori yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller serta Keller dan Swaminathan.

1. Indikator Brand Image menurut Kotler dan Keller (dalam Firdaus, 2020):

Kotler dan Keller menekankan pentingnya elemen-elemen internal dalam pembentukan Brand Image, khususnya pada sektor pelayanan kesehatan:

  • Kekuatan (Strength): Mengacu pada keunggulan kompetitif merek, seperti kualitas layanan, teknologi, dan kompetensi tenaga medis. Kekuatan ini menjadi pembeda utama antara satu merek dengan yang lain.
  • Keunikan (Uniqueness): Merupakan ciri khas atau elemen yang membedakan sebuah merek dari pesaing. Keunikan menciptakan daya tarik tersendiri di mata konsumen.
  • Kesukaan (Favourable): Menggambarkan tingkat penerimaan dan kesukaan masyarakat terhadap merek. Semakin tinggi tingkat kesukaan, semakin besar potensi merek tersebut dipilih oleh konsumen.

2. Indikator Brand Image menurut Keller dan Swaminathan (dalam Sri Lestari et al., 2025):

Pendekatan ini lebih menekankan pada bagaimana suatu merek dipersepsikan melalui produk dan konsumen pengguna layanan tersebut:

  • Citra Produk (Product Image): Menunjukkan bagaimana kualitas produk atau layanan dilihat oleh konsumen. Aspek ini mencakup efektivitas layanan, teknologi yang digunakan, dan reputasi hasil layanan.
  • Citra Pemakai (User Image): Mengacu pada siapa saja yang menggunakan layanan tersebut. Konsumen cenderung menilai citra merek berdasarkan jenis pengguna layanan, seperti figur publik, profesional, atau masyarakat umum.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun