Mohon tunggu...
Mutiara Lutfiani
Mutiara Lutfiani Mohon Tunggu... Lainnya - break a leg

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia

5 Desember 2020   12:00 Diperbarui: 6 Desember 2020   13:55 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Membaca merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk mengisi waktu luang. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat. Dengan membaca seseorang dapat menambah ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan daya ingat serta daya pikir. Buku adalah jendela dunia. Dengan buku seseorang dapat menjelajah ke dunia luar tanpa perlu pergi ke dunia luar. (Rahma, G. dkk, 2013). Artinya ketika seseorang sedang membaca, ia diibaratkan sedang membuka jendela dunia. Mengapa demikian? Karena pada saat itu  ia seakan-akan sedang membuka mata dan melihat betapa luasnya ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini.

Minat baca adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi (gairah) untuk membaca (Siregar, 2008). Keinginan membaca ini akan mempengaruhi pengetahuan dan kemampuan seseorang. Seseorang yang banyak membaca dapat dipastikan ia memiliki banyak pengetahuan yang dapat membantu dirinya untuk menguasai suatu hal. Jika seseorang memiliki minat baca yang tinggi, maka ia akan lebih menyukai kegiatan membaca dibandingkan kegiatan lainnya. Ketika ia memiliki waktu kosong, ia akan mengisinya dengan membaca buku yang ia sukai. Dan sudah jelas, seseorang yang memiliki minat baca tinggi, pasti ia akan menjadi seseorang yang cerdas dan memiliki masa depan yang lebih cerah. Hal ini seharusnya ditanamkan pada kehidupan masyarakat Indonesia, terutama pada remaja sebagai penerus bangsa. Karena minat baca merupakan tolok ukur kemajuan bangsa.

Namun sangat disayangkan, minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. UNESCO mencatat pada 2012 indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001% artinya dari 1000 orang hanya ada satu orang yang berminat pada kegiatan membaca. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia di era milenium.

Perkembangan teknologi di era milenium ini, memudahkan kita untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang ada di Indonesia. Permasalahan terkait kecanduan bermain game atau biasa disebut dengan gaming disorder merupakan salah satu penyebab rendahnya minat baca di Indonesia. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia. Online gaming is a technology rather than a genre, a mechanism for connecting players together rather than a particular pattern of gameplay (Adams, 2013). Dapat diartikan bahwa game online adalah teknologi yang merupakan sebuah sistem untuk menghubungkan para pemain secara bersamaan daripada pola permainan tertentu. Kecanduan bermain game ini memberikan dampak buruk terhadap masyarakat Indonesia, terutama pada perkembangan minat baca masyarakat. Kecanduan game ini banyak ditemukan pada remaja yang kelak menjadi penerus bangsa. Remaja menghabiskan waktu saat bermain game lebih dari 2 jam/hari, atau lebih dari 14 jam/minggu (Rudhiati,F. dkk, 2015) atau rata-rata 20-25 jam dalam seminggu (Chou, C. dkk, 2005). Seharusnya mereka lebih diarahkan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan bangsa. Hal ini perlu menjadi perhatian Negara untuk lebih meningkatkan minat baca pada masyarakat Indonesia, terutama pada para remaja.

Seiring berkembangnya teknologi, lahirlah media sosial yang mengubah pola perilaku masyarakat Indonesia baik segi budaya, etika, dan norma. Dampak negatif dari media sosial adalah memberi jarak pada hubungan manusia, interaksi dan sosialisasi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang lebih asyik memamerkan hidup dan bergaul di dunia maya, dan menjadikan minat baca seseorang menjadi rendah. Maraknya sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Sangat berpengaruh terhadap minat baca masyarakat Indonesia. Kebanyakan masyarakat di Indonesia lebih gemar memamerkan wajah, makanan, bahkan keluh kesah hidupnya di media sosial dibandingkan membaca buku. Dan mereka hampir menghabiskan waktu dengan bermain media sosial. Seharusnya mereka bisa memanfaatkan telepon cerdas untuk melakukan hal positif dan bermanfaat, seperti membaca ebook.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan media elektronik merupakan penyebab rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Acara televisi dan radio yang menarik dan beragam memanjakan masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan usia. Hal ini didukung oleh sebuah data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006 yang menunjukkan, bahwa  masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Masyarakat Indonesia lebih memilih menonton TV (85,9%) dan mendengarkan radio (40,3%) dari pada membaca koran (23,5%). Ketertarikan masyarakat terhadap menonton dan mendengar ini menjadikan masyarakat memiliki minat baca yang rendah. Sehingga kegiatan membaca dianggap membosankan.

DAFTAR PUSTAKA

 

Adams, E. (2013). Fundamentals of Game Design .(2nd Edition). New York: New Riders.

Chou, C., Condron, L., & Belland, JC. (2005). Sebuah review dari penelitian tentang kecanduan internet. Ulasan Psikologi Pendidikan , 17 (4), 363-388.

Rahma, G. A., Nirany, A., Rahayu, K. B., & Saputra, R. A. (2013). Rumah Baca Jendela Dunia, Sebuah Model Perpustakaan Panti Asuhan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3(2).

Rudhiati, F., Apriany, D., & Hardianti, N. (2015). Hubungan durasi bermain video game dengan ketajaman penglihatan anak usia sekolah. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(2), 130428.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun