Adakah yang suka membaca buku?
Bagi para pecinta buku, membaca bukan hanya sekedar mengisi aktivitas di waktu luang. Tapi, bagi mereka membaca adalah sebuah petualangan menjelajahi dunia imjinasi. Setiap halaman yang dibuka bagaikan membuka pintu petualangan dan pengalaman baru. Di mana, ilmu dan kisah-kisah menarik terletak di balik setiap kata dan kalimatnya. Dan bagi mereka, buku tidak hanya sekedar coretan tinta hitam, melainkan tentang penyampaian perasaan, pelajaran, dan tentang pembentukan sebuah pemikiran. Buku adalah sahabat, guru, bahkan hiburan bagi mereka.
Lagi pula, membaca memang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan. Karena dengan membaca, manusia akan mendapatkan banyak wawasan, berita terkini pengalaman dan sudut pandang baru.Â
Di zaman serba digital ini, membaca tidak hanya dapat di akses lewat buku cetak saja, tetapi juga dapat di akses melalui media digital. Entah itu E-book, artikel online, berita online, komik online, hingga novel online.
Walaupun di zaman sekarang kita dapat mengakses buku atau bacaan lewat media digital. Keberadaan buku fisik masih memiliki ruang tersendiri di hati para pecinta buku. Aroma yang khas dari setiap lembar kertas, menambah sensasi saat kita sedang membaca buku.Â
Kita juga akan lebih fokus ketika membaca buku fisik dibandingkan membaca buku digital, karena membaca buku fisik tidak akan terganggu oleh notifikasi. Membaca pun akan terasa lebih khidmat dan bermakna.
Berbicara soal buku, saya punya rekomendasi tempat menarik untuk para pecinta buku yang sedang berlibur di Yogyakarta. Nama tempatnya adalah Buku Akik. Terletak di Jl. Kaliurang Km 12, Gg. Besi Raja No.60 D, Candi Karang, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Buku Akik adalah sebuah toko buku independen atau independent bookshop, memiliki desain yang klasik dan menarik. Toko ini buka setiap hari dari pukul 10.00-17.00.Â
Buku Akik ini didirikan oleh sesorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM pada tahun 2015 yang bernama Tomi Wibisono. Toko ini dinamakan Buku Akik bukan tanpa alasan. Dilansir dari akun youtube Kompas.com, Tomi Wibisono menamai toko bukunya  dengan nama buku akik sebagai bentuk protes rasa kesalnya pada pemerintah, yang pada saat itu mewajibkan PNS untuk memakai batu akik, di mana pada saat itu batu akik sedang menjadi tren di kalangan masyarakat.
"Waktu itu ada perintah PNS wajib pakai batu akik, terus kapan ya PNS wajib baca buku?" ujarnyaÂ
Berawal dari jualan buku online, sekarang Tomi Wibisono berhasil mendirikan toko buku fisik yang kini dapat dikunjungi.