Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memanfaatkan Waktu Luang di Bulan Ramadan, Untuk Membaca-baca Kembali Koleksi Buku di Lemari

27 Maret 2024   20:36 Diperbarui: 27 Maret 2024   20:46 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokpri

Manfaatkan Momen Ramadan, Untuk Membaca-baca Kembali Koleksi Buku yang Menumpuk di Lemari

Buku terbaik di dunia tentu saja Al Qur'an. Hanya dengan membaca satu huruf saja tanpa mengetahui maknanya maka pembacanya akan mendapatkan pahala. tak heran jika di bulan Ramadan, khotamil qur'an menjadi salah satu target yang di kejar. Ribuan kali membaca Al Qur'an tidak akan bosan begitulah istimewanya kitab suci agama kita, Islam. 

Namun, saat sedang haid tentu aktivitas membaca Al Qur'an tidak bisa dilakukan karena hukumnya haram bagi wanita yang sedang haid dan nifas. Maka, mengganti tilawah dengan membaca buku, tentu bukan masalah. 

Toleransi pada bulan Ramadan banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga dan perkantoran. Bentuknya bermacam-macam, ada yang dengan masuk lebih siang dan pulang lebih awal. Ada juga yang memberikan waktu istirahat lebih banyak dan mengurangi jumlah jam kerja dan lain sebagainya. Hal itu membuat kita banyak memiliki waktu luang sehingga kita bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca buku. Tidak harus buku religi, membaca buku ilmu pengetahuan umum juga merupakan sesuatu yang baik. 

Ketika masih lajang dulu, saya sering membeli buku. Tidak seperti sekarang yang lebih sering beli bawang dan cabe. Buku yang saya miliki cukup beragam, dari terjemahan kitab, buku-buku rujukan mata kuliah, kumpulan cerpen dan juga buku motivasi. Biasanya, ketika buku itu masih baru biasanya saya membacanya sampai selesai untuk kemudian dibiarkan tergeletak menjadi penghuni lemari. 

Di bulan Ramadan, saya lebih sering beraktivitas di waktu malam. Agar tidak tidur sepanjang hari, biasanya saya minum kopi setelah makan sahur. Meskipun itu tidak baik tetapi minum kopi membantu mata tetap terjaga dan bisa membaca buku-buku koleksi lama saya. 

Untuk Ramadan kali ini, saya memilih dua buku koleksi saya untuk dibaca ulang. 

1. Terjemahan matan Jailani dan nazham almaqsud karya K.H. Moch. Anwar

Buku ini membahas ilmu sharaf, yaitu ilmu yang membahas tentang perubahan suku kata dalam bahasa Arab. 

Sebenarnya, buku ini sudah bolak balik saya baca, tetapi dulu waktu di pesantren. dan, memang tidak seperti membaca buku novel, buku ini bisa dibilang sama dengan buku pelajaran di sekolah. Jadi untuk membacanya hanya perlu kemauan saja. Soal tamat sampai halaman terakhir, bukan sesuatu yang sulit, tetapi memahaminya yang tidak mudah. 

Saya baca buku ini kembali bukan tanpa alasan. Saat ini anak saya sudah kelas lima Madrasah. Dimana salah satu pelajarannya adalah Bahasa Arab, sebagai ibu saya harus bisa membimbing anak saya. Maka dari itulah, saya baca buku ini lagi, sekalian nostalgia dengan masa-masa di pondok dulu. 

2. Menyingkap Rahasia Wanita dari A sampai Z

Buku ini merupakan buku terjemahan dari buku berjudul Asrar an-Nisa min al-alif ila al-ya yang ditulis oleh Adil Fahmi yang diterjemahkan oleh Jamaluddin, Lc. 

Membaca buku ini asyik sekali rasanya, seperti sedang memahami diri sendiri. Meskipun membahas soal wanita yang notabene saya seorang wanita, terkadang ada hal yang saya sendiri tak memahaminya. 

Ada juga hal yang terasa tabu untuk didiskusikan dengan orang lain. Melalui buku ini akhirnya saya mengerti dan teman diskusi paling tepat adalah suami. Hal semacam itu, dibahas dalam buku ini. 

3. Quantum Ikhlas (Erbe Sentanu)

Saya tidak tahu mana yang lebih tepat untuk belajar ikhlas, dari kehidupan atau dari buku. Namun, setidaknya setelah membaca buku ini, dan mempraktikkan apa yang ditulis di buku, saya tahu bahwa ikhlas itu berat. Ikhlas
atau tidak hanya hati kita sendiri yang tahu. 

Bagaimana denganmu, sahabat Kompasiana?

salam
Mutia AH
Ruji, 27 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun