Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Meningkatkan Kualitas Ibadah Diri dan Membentuk Karakter Anak Melalui Pembiasan, Menjadi Target Ramadan 2024

12 Maret 2024   10:41 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:45 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Meningkatkan Kualitas Ibadah Diri dan Membentuk Karakter Positif Anak Melalui Pembiasan, Menjadi Target Ramadan 2024

Makna Bulan Ramadan saat masih kanak-kanak dan setelah dewasa tentulah berbeda, meskipun hakikatnya sama. Dulu, suka cita ketika Ramadan adalah tentang sekolah yang pulang cepat bahkan libur, makan bersama keluarga yang jarang dilakukan ketika hari biasa, main bersama teman-teman sehabis salat Tarawih dan salat Subuh berjamaah di Masjid. Juga keseruan mengisi dan memenuhi buku kegiatan Ramadan dari sekolah. 

Setelah dewasa terlebih berumah tangga dan menjadi orang tua, Ramadan bukan hanya tentang ibadah mahdah tetapi juga ghairu mahdah serta menyeimbangkan keduanya. 

Ibadah mahdah adalah ibadah yang telah ditentukan dan merupakan syariat umat Islam. Seperti salat, puasa dll. Ibadah ghairu mahdah itu sendiri adalah segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. 

Sebagai orang dewasa yang beragama Islam, semestinya ibadah-ibadah ini dilakukan atas kesadaran sendiri, bukan karena disuruh. Karena sudah menjadi kewajiban kita umat Islam. 

Menyadari kelemah diri yang mudah lalai dengan urusan duniawi. Maka saya menargetkan diri:

Pertama, di Bulan Ramadan tahun ini saya akan memperbaiki kualitas ibadah yang dikerjakan agar lebih baik dari tahun kemarin. Di tengah-tengah kesibukan mencari nafkah yaang merupakan salah satu ibadah ghairu mahdah jika diniatkan lillahita'ala. 

Kedua, dengan memaafkan momen Ramadan yang juga diselenggarakan Kompasiana, saya ingin menulis dan berbagi ide-ide positif melalui tulisan secara konsisten. Sebuah hobi yang kerap ditinggalkan karena alasan kesibukan. Semoga, apa yang dilakukan tercatat sebagai amal baik, aamiin. 

Sebagai orang tua dengan dua orang puteri yang masih anak-anak, saya punya target tersendiri untuk keduanya. Dengan memanfaatkan momen Ramadan ini, kami berharap bisa membentuk karakter ideal putri-putri kami melalui pembiasan dan keteladan (memberi contoh langsung dengan menjadikan diri sebagai model). Semoga dengan ini pemahaman konsep dan nilai-nilai lebih mudah diserap. 

Dalam ibadah puasa itu sendiri banyak terkandung hikmah yang dapat menumbuhkan karakter-karakter positif anak seperti religius, jujur, peduli dan tanggung jawab. 

Melatih anak puasa sejak dini secara otomatis akan menumbuhkan dan memperkuat keimanan serta ketakwaannya. Karena puasa merupakan rukun Islam yang ketiga, yang tentu harus dikerjakan. 

Dengan menjalankan puasa yaitu menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari, akan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. 

Dengan puasa juga akan melatih kejujuran dan tanggungjawab. Karena ibadah puasa hanya akan diketahui oleh Allah dan dirinya. Bisa saja anak akan berbohong kepada orang tua atau orang lain ketika ditanya. "Puasa tidak?" atau "Sudah buka belum?"

Ketika anak diajarkan dan mengucapkan niat berpuasa, sama artinya dengan anak tersebut tengah berpuasa. Sehingga ia berkewajiban menjalankan dan menjaga puasanya. Hal ini akan menumbuhkan sikap tanggung jawab. 

Untuk anak pertama yang sudah berusia dua belas tahun, saya menargetkan keluar dari Bulan Ramadan ini, ia sudah terbiasa tadarusan tanpa disuruh. Karena untuk puasa dan salat, ia sudah terbiasa melakukannya tanpa disuruh. Namun, untuk membaca Al-Qur'an belum terbentuk kebiasaan. Semoga bulan Ramadan ini Kami mendapatkan keberkahan. 

Sementara untuk Puteri yang kedua, karena baru kelas satu SD, bisa puasa sehari penuh serta salat lima waktu tanpa bolong dan tanpa disuruh menjadi target utama. Meskipun harus diawali dengan memberi reward ketika mereka berhasil mengerjakan tugas mereka. 

Salam 

Mutia AH

Ruji, 12 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun