Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatanku: Jilbab dari Masa ke Masa

25 Januari 2021   07:10 Diperbarui: 25 Januari 2021   07:17 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebetulan pada tahun 2005 saya mengalami sendiri peristiwa itu. Saat saya harus memilih kerja dengan melepas jilbab atau melepas kesempatan kerja. Pengalaman ini saya dapat di pabrik dan kawasan industri berbeda tetapi masih dalam satu kota.

Namun pada tahun 2006 ketika saya kembali bekerja di pabrik elektronik yang lain. Jilbab semakin berkibar. Bukan hanya familiar di sekolah-sekolah bahkan satu persatu karyawati mulai memakai jilbab saat pergi bekerja. Meskipun jilbab-jilbab itu ditanggalkan setelah sampai rumah.

Semakin ke sini jilbab semakin naik daun. Banyak muncul tren jilbab-jilbab dengan beraneka model. Terlepas dari jilbab sebagai kewajiban wanita Muslim. Jilbab telah menjadi budaya perempuan Indonesia. Lihat saja sekarang, ada berapa model jilbab yang ramai di pasaran? Dari jilbab gaul hingga jilbab syari.

Sepertinya keadaan sekarang berbanding terbalik dengan keadaan yang dulu. Sebagai wanita Muslim, saya bersyukur karena memakai jilbab tidak lagi menjadi halangan untuk berkarir dan bergaul. Namun saya sangat menyayangkan kejadian yang heboh saat ini. Bagaimana seseorang yang bukan Muslim dipaksa mengikuti aturan memakai jilbab. Ini menurut saya menyakiti agama sendiri juga agama orang lain. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan HAM dan lain sebagainya. Tentu hal itu tak bisa dibenarkan.

Saya pribadi berharap mereka dan kita semua memahami lagi apa arti jilbab itu sendiri. Jilbab bukan semata tentang kerapihan, model, gaya dan tren. Akan tetapi jilbab merupakan identitas Muslim. Banyak hal sakral yang terkait di dalamnya. Lebih dari sekadar menutup aurat dan menjalankan syariat. Setiap pribadi pasti memaknai jilbab berbeda dan mempunyai alasan tersendiri. Kenapa seseorang memilih memakai jilbab? Hanya Allah SWT yang mengetahui pasti apa alasan dan niat seseorang itu. Semoga jilbab tak lagi ternodai oleh pemakainya. Terima kasih semoga bermanfaat.

Noted: Tulisan ini hanya catatan kecil penulis. Sangat mungkin pengalaman ini tidak sama dengan orang lain.

Mutia AH

Ruji, 25 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun