Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin menginisiasi program penanaman bibit pala di Desa Pa'ladingang, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sabtu (19/07). Kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan potensi komoditas lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tanaman perkebunan jangka panjang. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang bernilai ekonomi tinggi.Â
Penanggung jawab kegiatan, Ulfiatul Zahra, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memperkenalkan kembali potensi tanaman pala sebagai komoditas unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Kegiatan ini melibatkan langsung masyarakat setempat dalam proses penanaman bibit yang telah disiapkan sejak awal KKN. Bibit tersebut ditanam di beberapa lokasi yang dinilai strategis dan memiliki tingkat kesuburan tanah yang mendukung.
"Pemilihan bibit pala ini berdasarkan potensi wilayah yang memang cocok untuk tanaman pala, tapi belum dimaksimalkan. Kami ingin membangun kesadaran masyarakat untuk kembali menanam tanaman jangka panjang bernilai ekonomi tinggi," jelas Ulfiatul.
Penganggung jawab menambahkan bahwa program ini muncul dari hasil observasi langsung di lapangan, di mana banyak lahan semi kritis atau kurang dimanfaatkan yang masih terbengkalai. Tanaman pala diharapkan bisa menjadi solusi pemanfaatan lahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Selain penanaman, mahasiswa juga mengadakan pelatihan sederhana tentang cara memilih bibit, teknik tanam yang tepat, dan pemupukan awal. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari warga, yang berharap pala bisa menjadi alternatif tambahan pendapatan di masa depan.
" Selama ini kami belum banyak tanam pala karena tidak tahu manfaatnya. Tapi ternyata pala bisa jadi hasil hutan yang bagus dan bisa dijual juga," ujar salah satu warga.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan kehutanan dan pertanian berkelanjutan yang diusung oleh tim KKN-T Unhas. Â Mahasiswa berharap program ini dapat menjadi pemicu tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola HHBK secara berkelanjutan sebagai bagian dari upaya pelestarian hutan dan penguatan ekonomi lokal. Diharapkan juga, setelah kegiatan ini, masyarakat dapat melanjutkan penanaman secara mandiri dan menjadikan pala sebagai bagian dari perkebunan rakyat yang produktif dan bernilai jual tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI