Mohon tunggu...
mutiah nur sabrina
mutiah nur sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa/Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan mahasiswa Universitas Negeri Semarang program studi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serunya Belajar Puisi, Mengasah Kreativitas Anak Lewat Permainan Bahasa

2 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube Armela Mentari

Puisi adalah salah satu bentuk seni yang kaya akan makna, emosi, dan kreativitas. Namun, banyak anak yang menganggap puisi sebagai sesuatu yang sulit dan membosankan. Padahal, belajar puisi bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mendidik jika dikemas dengan cara yang menarik. Salah satu metode yang efektif untuk membuat anak-anak lebih tertarik pada puisi adalah melalui permainan bahasa.

Mengapa puisi itu penting?

Puisi bukan hanya sekadar kata-kata yang dirangkai dengan indah. Puisi memiliki kekuatan untuk mengekspresikan perasaan, menangkap momen, dan menggambarkan keindahan alam serta kehidupan. Melalui puisi, anak-anak dapat belajar untuk:

  • Mengekspresikan Emosi: Puisi memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaan mereka. Baik itu rasa senang, sedih, marah, atau bingung, puisi bisa menjadi saluran yang baik untuk menyalurkan emosi mereka.
  • Mengembangkan Imajinasi: Dalam dunia puisi, imajinasi anak bisa bebas berkeliaran. Mereka diajak untuk berpikir kreatif, menciptakan gambaran yang unik, dan menemukan cara baru untuk melihat dunia di sekitar mereka, mendorong mereka menulis puisi berdasarkan pengalaman pribadi, yang dapat menggali perasaan dan ide lebih dalam.
  • Meningkatkan Kemampuan Berbahasa: Membaca dan menulis puisi dapat membantu anak-anak memperkaya kosakata mereka, memahami struktur bahasa, serta belajar tentang ritme dan nada.

Permainan Bahasa: Cara Menarik untuk Belajar Puisi

Permainan bahasa adalah metode yang menyenangkan untuk mengajarkan puisi kepada anak-anak. Dengan menggunakan elemen permainan, anak-anak dapat belajar tanpa merasa tertekan. Berikut adalah beberapa contoh permainan bahasa yang dapat digunakan untuk mengajarkan puisi:

1. Papan Ular Naga

Langkah-langkah permainan ini menggunakan media papan ular naga dimulai dengan persiapan alat dan pengaturan ruang.

  • Dua siswa berdiri berhadapan dan membentuk gerbang dengan kedua tangan mereka. Siswa lainnya kemudian membentuk barisan, memegang bahu temannya di depan, sehingga mereka terlihat seperti ular. Setelah semua peserta siap, permainan dimulai dengan bernyanyi bersama, menciptakan suasana yang ceria dan interaktif.
  • Siswa yang membentuk gerbang akan menurunkan tangan untuk menangkap salah satu siswa dari barisan saat lagu selesai. Setelah itu, siswa yang tertangkap memilih kartu dari tempat yang telah ditentukan dan diberi nomor. Kartu tersebut berisi judul puisi yang harus mereka bacakan. Setelah mengambil kartu, siswa tersebut membaca puisi sesuai dengan judul yang tertera, sehingga mendorong mereka untuk berlatih berbicara di depan teman-teman dan meningkatkan kemampuan kognitif mereka. Setelah selesai membacakan puisi, siswa yang tertangkap akan berganti peran menjadi gerbang, dan permainan dilanjutkan dengan siswa baru.

2. Estafet Menulis Puisi

Langkah-langkah permainan Estafet Menulis Puisi yaitu sebagai berikut:

  • Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok kemudian diberikan tema yang berbeda untuk ditulis dalam puisi, misalnya berdasarkan cerita rakyat atau tema budaya lokal. Setelah pembagian tema, setiap kelompok mulai dengan tahap pramenulis, di mana mereka mendiskusikan ide-ide dan konsep sebelum mulai menulis.
  • Pada tahap penulisan, setiap anggota kelompok secara bergiliran menulis satu bait puisi dalam waktu yang ditentukan, biasanya satu menit per orang. Siswa pertama menuliskan bait pertama, kemudian meneruskan kertas kepada anggota berikutnya, yang akan menambahkan bait selanjutnya. Proses ini berlangsung secara estafet, sehingga setiap anggota berkontribusi dalam membangun puisi secara kolaboratif.
  • Setelah semua bait selesai ditulis, kelompok melakukan tahap revisi. Dalam tahap ini, mereka membaca puisi yang telah ditulis secara keseluruhan dan mendiskusikan perbaikan yang diperlukan. Kritik dan saran dapat diberikan oleh anggota kelompok untuk menyempurnakan puisi yang dihasilkan.
  • Setelah revisi, kelompok melakukan penyuntingan, di mana mereka memperbaiki tata bahasa, diksi, dan kesesuaian tema. Hasil akhir puisi kemudian dipresentasikan di depan kelas, di mana kelompok lain juga dapat memberikan umpan balik.
  • Terakhir, puisi yang telah disunting dipajang atau dibagikan kepada seluruh kelas, memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk menikmati karya yang dihasilkan.

Dengan cara ini, permainan Estafet Menulis Puisi tidak hanya meningkatkan keterampilan menulis, tetapi juga mendorong kerjasama dan kreativitas antar siswa.

3. Kartu Kata (KarKa)

Langkah-langkah permainan menggunakan media kartu kata (KarKa) dalam pembelajaran menulis puisi yaitu sebagai berikut:

  • Guru mempersiapkan kartu kata yang berisi kata-kata kunci atau gambar yang relevan dengan tema puisi yang akan ditulis. Kartu-kartu ini kemudian dibagikan kepada siswa yang telah dibagi ke dalam kelompok kecil.
  • Guru memberikan satu kartu kata kepada setiap siswa dalam kelompok. Kartu ini berfungsi sebagai inspirasi untuk menyusun kerangka puisi.
  • Setelah mendapatkan kartu, siswa selanjutnya berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan tema dan struktur puisi berdasarkan kata kunci yang ada pada kartu tersebut. Tahap ini mendorong siswa untuk berkolaborasi dan berbagi ide, sehingga mereka dapat menggali gagasan puisi yang lebih kreatif.
  • Kemudian siswa dapat mulai menulis puisi secara berantai, di mana setiap anggota kelompok menambahkan satu bait atau bagian dari puisi berdasarkan kartu yang mereka ambil, sehingga tercipta kesatuan karya yang koheren.
  • Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan puisi yang mereka buat di depan kelas. Presentasi ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara siswa tetapi juga memberikan kesempatan untuk saling mengapresiasi karya teman-teman mereka.
  • Pada tahap akhir, guru memberikan umpan balik mengenai puisi yang telah ditulis dan membahas aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, seperti pemilihan kata, rima, dan imaji dalam puisi.

4. Teka-Teki Silang

Langkah-langkah permainan menggunakan media teka-teki silang dalam pembelajaran puisi dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

  • Guru menyiapkan lembar teka-teki silang yang berisi kata-kata kunci terkait dengan tema puisi yang akan dipelajari. Kata-kata ini harus dipilih dengan cermat agar relevan dan membantu siswa dalam memahami unsur-unsur puisi. Setelah itu, siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendorong kolaborasi. Setiap kelompok menerima salinan teka-teki silang yang telah disiapkan.
  • Siswa mulai mengisi teka-teki silang dengan bekerja sama, saling berdiskusi untuk menemukan jawaban yang tepat berdasarkan petunjuk yang diberikan. Proses ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kosakata tetapi juga menumbuhkan minat siswa terhadap puisi. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka, menjelaskan kata-kata yang mereka temukan dan bagaimana kata-kata tersebut berhubungan dengan puisi yang dipelajari.
  • Guru memberikan umpan balik dan mendiskusikan hasilnya dengan seluruh kelas, menjelaskan bagaimana setiap kata kunci berkontribusi pada analisis puisi. Dengan cara ini, siswa dapat melihat hubungan antara permainan yang mereka lakukan dan pembelajaran puisi yang lebih mendalam.

Manfaat Belajar Puisi Melalui Permainan

Belajar puisi melalui permainan memberikan banyak manfaat bagi anak-anak:

  • Meningkatkan Minat: Permainan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan. Anak-anak yang sebelumnya mungkin merasa enggan untuk belajar puisi, menjadi lebih antusias dan terlibat.
  • Membangun Kepercayaan Diri: Ketika anak-anak berpartisipasi dalam permainan, mereka merasa lebih percaya diri untuk mengekspresikan diri. Keberhasilan dalam permainan dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menulis puisi.
  • Mengajarkan Kerja Sama: Banyak permainan bahasa melibatkan kerja sama. Anak-anak belajar untuk mendengarkan satu sama lain, menghargai ide-ide teman, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Meningkatkan Keterampilan Sosial: Melalui interaksi dalam permainan, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial dan belajar cara berkomunikasi dengan baik.

Mengintegrasikan Puisi ke Dalam Kurikulum

Mengintegrasikan puisi dalam kurikulum tidak harus menjadi tugas yang membosankan. Sebagai guru atau orang tua, Anda dapat menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi puisi dengan cara yang menyenangkan. Berikut beberapa tips untuk mengintegrasikan puisi ke dalam pembelajaran sehari-hari:

  • Kunjungan ke Alam: Ajak anak-anak untuk berjalan-jalan di alam dan mengamati lingkungan sekitar. Setelah itu, ajak mereka untuk menulis puisi tentang apa yang mereka lihat dan rasakan.
  • Pertunjukan Puisi: Selenggarakan acara di mana anak-anak dapat membacakan puisi yang mereka buat di depan teman-teman. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk merayakan kreativitas mereka.

Belajar puisi tidak harus menjadi pengalaman yang membosankan. Dengan menggabungkan elemen permainan, anak-anak dapat mengasah kreativitas mereka sambil belajar untuk mengekspresikan diri melalui puisi. Melalui permainan bahasa, anak-anak tidak hanya belajar menulis puisi, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperkaya kosakata mereka. Mari kita ciptakan ruang yang menyenangkan bagi anak-anak untuk menjelajahi dunia puisi dan menemukan suara mereka sendiri!

DAFTAR PUSTAKA

Apriliany, & Hendratno. (2022). Pengaruh Media Kartu Kata terhadap Keterampilan Menulis Puisi Untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Jpgsd, 10(04), 855--868. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/46455

Ardianti, A. P., Anjelita, V., & Waraulia, A. M. (2022). Implementasi media pengembangan permainan papan ular naga untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada siswa. Seminar Nasional Sosial Sains, 1, 667--671. http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENASSDRA

Hakim, L., & Kartikasari, R. D. (2021). Pengaruh Model Reception Learning Terhadap Pembelajaran Puisi Berbantuan Media Teka-Teki Silang Pada Siswa Kelas X. PENA LITERASI: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 31. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi

Muslim, Rios, Z. La, & Rudiasya, M. Y. (2024). Pelatihan Dasar Baca Puisi pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Buton. JPW Jurnal Pengabdian Wakaaka, 2, 1--7.

Nisak, K., Ahmadi, A., & Mazidah, N. (2023). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Metode Pembelajaran Permainan Estasi ( Estafet Menulis Puisi ) di Kelas X-5 SMAN 2 Jombang. Sastranesia: Jurnal Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, 11(2), 120--133.

Paramitha, P. E. P. (2023). Upaya Pengembangan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Dengan Memanfaatkan Media Lingkungan. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(4), 479--492. https://doi.org/10.37329/metta.v3i4.3010

Wibowo, F. A., Wardani, R. W., Rasyidah, A., & Sukasih, S. (2023). Permasalahan dan Solusi Dalam Pembelajaran Puisi Anak-Anak Di Sekolah Dasar Upaya Menciptakan Minat dan Pemahaman Yang Berkelanjutan. Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling, 1(3), 522--527.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun