Mohon tunggu...
mutiaalauwia
mutiaalauwia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bobby menonton, saya senang bermain tiktok

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perintis Atau Pewaris : Jalan Yang Kita Pilih Dalam Sejarah

16 Juni 2025   23:20 Diperbarui: 16 Juni 2025   22:21 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Setiap bangsa memiliki kisah perintis---mereka yang berjalan lebih dulu di jalan yang belum dipetakan, dengan bekal keyakinan dan keberanian. Di Indonesia, kita mengenal mereka sebagai para pendiri bangsa, pahlawan perjuangan, atau tokoh pembaharu yang berani berbeda. Tapi di era kita yang serba nyaman dan instan, muncul satu pertanyaan penting:
Apakah kita masih punya semangat merintis? Ataukah kita cukup puas menjadi pewaris tanpa arah?


Perintis: Mereka yang Memilih Jalan Tak Terbuka

Menjadi perintis berarti siap berjalan tanpa peta. Mereka tidak punya jaminan sukses, hanya tekad dan harapan. Perintis adalah orang-orang yang pertama kali mencetuskan gagasan, yang berani mencoba meski dunia menertawakan.

Lihatlah pendiri start-up yang menantang sistem lama. Lihat petani muda yang kembali ke desa dengan cara bertani digital. Atau guru yang diam-diam membuat kanal YouTube untuk muridnya di pelosok.
Mereka tidak menunggu dunia berubah---mereka memulainya.

Pewaris: Mereka yang Hidup dari Warisan, Tapi untuk Apa?

Pewaris tidak berarti lemah. Mereka bisa menjadi penjaga, perawat, bahkan pengembang dari apa yang telah ditanamkan generasi sebelumnya. Tapi bahaya muncul saat pewaris merasa cukup hanya dengan menerima---tanpa mempertanyakan, tanpa memperbarui.

Apalah arti mewarisi nilai juang, jika hanya berhenti di seremoni?
Apa gunanya bangga dengan sejarah, jika tidak menjadikannya semangat masa kini?

Perintis atau Pewaris: Tak Perlu Memilih, Tapi Harus Bertanggung Jawab

Mungkin kita tak perlu membedakan secara mutlak. Dalam hidup, kita semua adalah kombinasi dari keduanya. Kita mewarisi nilai, tapi juga punya ruang untuk merintis arah baru.
Yang penting adalah: apakah kita sadar, bahwa setiap langkah kita akan menjadi warisan juga?

Kita boleh bangga pada sejarah, tapi jangan sampai kita lupa menulis cerita baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun