Profil Singkat Raden Ngabehi Ronggowarsito
Raden Ngabehi (R. Ng.) Ronggowarsito, lahir pada 15 Maret 1802 di Surakarta dengan nama kecil Bagus Burhan, merupakan pujangga besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ia dikenal sebagai pujangga terakhir Jawa dan menulis lebih dari 50 karya sastra yang berisi ramalan, filsafat, serta nilai spiritual dan sosial, seperti Serat Kalatidha, Serat Jaka Lodhang, dan Serat Wirid Hidayat Jati. Pemikirannya tetap relevan dalam konteks budaya Jawa hingga kini.
---
Sejarah Makam Ronggowarsito
Ronggowarsito wafat pada tahun 1873 dan dimakamkan di Dusun Kedon, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pemakaman dilakukan di luar Surakarta karena kawasan tersebut diyakini memiliki kekuatan spiritual dan nilai sakral.
Presiden Soekarno sangat menghormati jasa Ronggowarsito. Pada 1952, beliau memprakarsai renovasi makam tersebut, yang selesai tahun 1954. Bung Karno juga pernah berziarah ke lokasi ini pada tahun 1956. Kompleks makam kemudian dibangun lebih representatif, dengan arsitektur joglo dan penambahan nisan marmer serta patung sang pujangga.
---
Lokasi dan Keunikan Makam
Makam Ronggowarsito terletak di tengah permukiman warga, namun tetap menjaga aura kesakralan dan ketenangan. Letaknya yang cukup tersembunyi memberi suasana khusyuk dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Keunikan utama makam ini terletak pada: