Sajak Burung Cabak Kota
Bila senja telah sirna
Dan perlahan gelap malam menggelora
Itulah saatnya aku terbang mengangkasa
Mengepak sayapku menjelajah langit kota
Mengitari gedung tinggi
Memutari atap kontrakanmu
mencari serangga bertebar
di cahaya lampu-lampu
Demi perutku dan perut tiga anak imutku
Aku suka terbang sambil bernyanyi riang
"Cwuirp... cwuirp... cwuirp..."
Pernahkah telingamu
mendengar nyanyianku itu?
Atau kah telingamu selalu sibuk
dengan bising knalpot dan klakson itu?
O, tunggulah hingga malam agak larut
dan bising-bising kota sedikit reda
Rebahkan tubuh lelah di atas kasur tidurmu
Pejamkan mata dan tajamkan telinga
O, Dengarlah dengarkan nyanyian merduku
Hitung, hitunglah berapa suara cwuirpku
hingga tiada bisa kau dengarkan lagi
Berhenti. Lelaplah lelapkan otakmu
Hanyutkanlah beban dalam mimpi indahmu
Cukup. Cukup itulah yang perlu kau tahu
Kau tak perlu tahu rupaku bagaimana
Tak perlu tahu bulu-bulu tubuhku seperti apa
Tak perlu tahu apa warna kedua mataku
Tidak perlu.
(2021)