Srkk... srkkk.. tok... tok.. tok.. krtt... krrtt.. ...
Suara-suara aneh dari kamar sebelah itu terdengar lagi. Padahal ini pukul 08.00, lho! Iya memang sih, di luar masih redup akibat hujan yang barusan turun.Â
Tapi bukankah setan hanya beraktifitas pada malam hari. Kok dia masih bisa menggangguku pagi-pagi begini?
Apa dia belum puas setelah membuatku ketakutan sepanjang tiga malam belakangan ini? Mau dia apa sih!
Hari pertama aku ngekos, saat tepat pada tengah malam, pintu kosku diketuk-ketuk keras berulangkali. Toktoktoktok!! Kukira tamu.Â
Ketika pintu dibuka, aku tak mendapati seorangpun berada di balik pintu. Kutengok-tengok, keadaan di luar sepi nyenyet banget.
Tidak ada tanda kehidupan. Kamar-kamar lain masih tertutup rapat. Cuma ada kresek hitam dan dedaunan kering berhamburan tertiup angin semripit.
Baru lima detik habis kututup, pintu kosku diketuk-ketuk lagi. Saat kubuka, lagi-lagi tidak ada seorangpun terlihat berada di balik pintu.
Kejengkelanku tak tertahan manakala untuk yang ketiga kalinya pintu itu diketuk-ketuk lagi. "Kakeane! Menengo, ndes!" Umpatku.
Khiiii...khi..khi..khi..