Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan Ke-17, Solidaritas Kaum Muhajirin Anshar dan Film Perjuangan Nabi

10 Mei 2020   01:01 Diperbarui: 10 Mei 2020   01:00 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gerd Altmann dari pixabay

[Dibuang Sayang] Artikel ini selesai mefet sekali, 9 mei pukul 23:55. Akibat gugup, terjadilah Keteledoran lupa ngasih label samber thr. Kemudian saya panik sampai-sampai langsung hapus artikel yang sudah terposting biar bisa posting ulang dg artikel yg sudah berlabel. Eh lupa kalau kompasiana gak bisa posting beruntun kurang dari 1 jam. Jadilah telat ikut event hari 13. Daripada mubazir, posting aja lah walau gak dinilai. huhu.. 

***

Assalamualaikum wr. wb.

Malam 17 Ramadan

Alhamdulillah, kita telah menunaikan puasa ke-16 dengan lancar di Bulan Ramadan 1441 H. Malam ini kita sudah memasuki malam ke-17 ramadan. Dalam tulisan ini, izinkan saya untuk mengingatkan  kembali untuk meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Sebagai hamba,  Mari bersama-sama berjuang dalam perjalanan hidup kita mengabdi kepada Allah SWT dengan menjalankan segala Perintah-Nya serta menjauhi segala larangannya. 

Malam ramadan ke-17 adalah malam yang istimewa. Malam ini adalah malam yang bersejarah dan sangat penting bagi umat muslim. Malam 17 ramadan adalah peristiwa penting Nuzulul Quran. Peristiwa dimana AL Quran, Kitab suci yang menjadi pedoman hidup kita turun untuk pertama kalinya kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Ayar pertama yang turun adalah perintah untuk membaca. Iqra!

Sudahkan anda membaca Quran hari ini?

Peristiwa Nuzulul Quran juga erat kaitannya dengan terjadinya malam lailatul qadar, malam seribu bulan. Malam dimana setiap ibadah dan amalan yang kita lakukan dengan tulus dan ikhlas mengharap ridho Allah memiliki nilai pahala sama halnya kita beribadah dan beramal selama kurun waktu seribu bulan lamanya. Dalam Surat Al-Qadr Ayat 1-5, Allah menggambarkan betapa istimewanya malam nuzulul quran dan lailatul qadar dengan firman:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Sungguh, kita sepatutnya berbahagia di malam ini. Marilah kita menyambut malam nuzulul quran dan berharap mendapatkan lailatul qadar di malam ini dengan memperbanyak membaca alquran, melakukan sholat malam, dan berdzikir kepada Allah SWT. 

Solidaritas Kaum Muhajirin dan Anshar

Betapa indahnya jika kita bisa menguatkan rasa persatuan dan solidaritas antar umat di masa-masa yang sulit ini. Salah satu contoh nyata keindahan rasa persatuan dan solidaritas ini dapat kita dapatkan dengan mengingat kembali kehidupan harmonis antara kaum muhajirin dan kaum anshar pada masa dakwah rasulullah yang sulit.

Kita patut meneladain betapa tabahnya Kaum Muhajirin yang  rela meninggalkan harta dan perniagaan yang menguntungkan mereka di Makkah, sanak saudara yang mereka cintai, tanah kelahiran yang mereka rindukan dan pengorbanan lainnya yang kemudian disambut dengan penh suka cita oleh kaum anshar yang dengan ikhlas membantu kaum muhajirin  tanpa pamrih meski dalam kesulitan yang besar.

Kaum Anshar rela berbagi semua yang mereka cintai untuk memenuhi kebutuhan kaum muhajirin yang hijrah karena Allah SWT. Semua itu mereka lakukan untuk satu tujuan yakni menegakkan kalimat Allah Ta’ala yang patut diagungkan.

Sudah selayaknya kita meneladani bagaimana asa persatuan dan solidaritas dari kaum anshar dan muhajirin dalam Ramadan kali ini. Mengingat saat ini umat manusia sedang dilanda pandemi covid-19 yang berdampak sangat luar biasa di semua sektor. Kesehatan, ekonomi, kemanusian, semua hampir dalam masa krisis yang memunculkan kekhawatiran dan ketakutan di mana-mana. 

Saya harap dengan mengingat dan merenungkan kembali kisah anatara kaum muhajirin dan anshar tersebut membuat kita semakin kuat. Kesusahan yang terjadi saat ini  hanyalah cobaan yang diberikan Allah SWT untuk menguji seberapa kuat keimanan kita. 

Sebagai hamba, marilah kita meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas sesama muslim dan sesama manusia agar kita bisa melalui masa-masa ketidakpastian ini dengan penuh rasa optimisme menyambut masa depan yang lebih cerah.

Dan untuk mengingatkan kembali demi menguatkan rasa solidaritas antar umat manusia, maka saya rekomendasikan anda untuk menonton kembali film-film yang mengisahkan perjuangan Rasulullah SAW dalam perjalanan dakwah yang tidak mudah. Salah satu film yang mengisahkan perjalanan dan perjuangan Nabi salah satunya adalah film  The Massage (Ar-risalah). 

Poster Film The Massage | sumber: independent.co.uk
Poster Film The Massage | sumber: independent.co.uk

Film buatan tahun 1976 yang disutradarai oleh Mousthapa Akkad ini adalah film sejarah yang pernah menjadi finalis dalam nominasi kisah orisinil terbaik di Academy Awar yang ke 50. 

Film ini menceritakan perjalanan panjang Nabi Muhammad pada masa-masa awal kemunculan dan persebaran agama Islam hingga menyebar ke seluruh dunia.

Dengan menonton kembali film ini, kita dapat banyak sekali pengetahuan, perjuangan, penderitaan, dan lika-liku Kisah Nabi dan pengikutnya saat menyebarkan agama Islam.

Film-film lain yang dapat saya rekomendasikan untuk menambah wawasan dan rasa solidaritas antar umat diantaranya adalah film Mohammad, Messenger of God (2015), Mohammad The Last Prophet (2002), serta film dokumenter The Life of Mohammad (2011).

Atau bagi anda yang suka dengan film bergenre animasi, film Fiksi Bilal:  A New Breed of Hero juga boleh untuk anda tonton sebagai hiburan dikala waktu santai dan senggang.

Sekian dari saya, terimakasih sudah membaca.

Wassalamualaikum wr.wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun