Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip

Teluk Kiluan yang Indahnya Berkilauan

14 Juli 2019   08:27 Diperbarui: 14 Juli 2019   09:47 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bak surga di tengah hamparan bukit dan pulau, Teluk Kiluan menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi. Panorama surgawi dengan suara deburan ombak, bau laut yang berharmoni dengan nyanyian lumba-lumba hingga sunset nan jelita, keindahannya memanjakan pancaindra Anda.

Untuk mencapai Kiluan yang berada di Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung setidaknya harus menempuh perjalanan 6 jam dari Pelabuhan Bakauheni atau sekitar 12 jam dari Jakarta dengan melewati Kota Bandar Lampung.

Selain waktu tempuh yang lama, rute perjalanan juga tidak mulus. Beberapa tanjakan dan turunan curam ditambah jalan rusak menyebabkan perjalanan ke Teluk Kiluan cukup melelahkan. Namun, jika sudah melewati Desa Bali, bersiap-siaplah karena sudah semakin dekat dengan surga tersembunyi, Teluk Kiluan.

Sampai di sana, jangan kaget karena untuk listrik dan sinyal telepon akan sulit didapatkan. Sebelum menyeberang ke beberapa pulau yang terdapat homestay, sebaiknya membeli beberapa keperluan karena setelah menyeberang pulau, tidak ada toko atau warung sama sekali.

Bukan hanya itu, mungkin pengunjung akan sedikit terperangah ketika menyeberang ke pulau lainnya. Selain menyeberang hanya dengan perahu kecil milik nelayan, untuk urusan pelampung perahu ini tak ada. Di sini harus lebih hati-hati meski jarak antarpulau tampak dekat namun tetap saja hati-hati bagi yang tak bisa berenang. Namun, rasa cemas menantang laut dengan perahu kecil seakan terlupakan setelah disuguhi pemandangan bukit dan gunung yang berjajar dan air laut berwarna hijau toska yang berkilauan. Ditambah angin laut yang memanjakan dengan belaian lembutnya.

Sunset nan jelita

Petang menjelang, pengunjung harus siap-siap menikmati panorama surgawi lainnya. Ya, sunset dengan warna jingganya berkilauan. Sekitar 30 menitan bisa menikmati ketika sang surya tenggelam, hilang di antara awan yang berarak di Teluk Kilauan. Matahari seakan membuat suasana semakin romantis dengan alunan simfoni ombak-ombak yang menghantam karang. Kuning, jingga kemudian ungu awan pun berubah mengikuti kepergian sang surya. Panorama surgawi Kiluan sungguh menciptakan suasana romantis.

kiluan2-5d2a97d4097f363a2f0312c4.jpg
kiluan2-5d2a97d4097f363a2f0312c4.jpg
Nyanyian dan tarian si lumba-lumba

Sajian keindahan Teluk kiluan tak sampai di sunset saja, seakan tak pernah habis. Pengunjung ditantang pergi ke tengah laut untuk menikmati nyanyian dan tarian lumba-lumba dari habitat aslinya.

Berakit-rakit ke hulu bersenang-senang kemudian kembali berlaku. Sang biduan tengah menunggu, tapi penonton harus rela pergi ke tengah laut dengan perahu kecil dan rentan. Namun, kali ini tentu saja sang pengemudi harus menyiapkan safety jacket agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Untuk mencapai ke tengah laut, perahu hanya boleh diisi empat orang termasuk pengemudi. Perjalanan pulang-pergi dari bibir Kiluan ke tengah laut berlangsung tiga jam.

Adrenalin diuji, pengunjung hanya bisa melihat lumba-lumba di pagi hari dan itu berarti air belum sepenuhnya tenang. Terkadang berkali-kali ombak tampak seperti akan menggulung perahu kecil nan rentan itu.

kiluan5-5d2a97a70d823074ba401822.jpg
kiluan5-5d2a97a70d823074ba401822.jpg
Melihat kecemasan para pengunjung, biasanya sang pengemudi menyuruh berteriak selain melepaskan ketegangan. Hal itu juga bisa membuat lupa kalau tengah mabuk laut.

Deru Mesin perahu dipelankan, pertanda kian dekat dengan lumba-lumba. Lalu-lalangnya burung-burung menandakan lumba-lumba sedang asyik bermain. Seketika senyap, dan satu dua tiga lumba-lumba meloncat-loncat kegirangan dari dalam laut. Menari dan kadang-kadang bernyanyi memanggil temannya yang lain. Pengalaman menyaksikan lumba-lumba sungguh tak ternilai. Lumba-lumba seolah menantang para pengunjung.

Pengunjung tentu harus sigap menangkap momen ini. Selain tak semua rombongan kapal bisa melihat lumba-lumba, sang bintang juga rupanya masih malu sehingga pertunjukan berlangsung selama 5 sampai sepuluh menit. Tapi tunggu dulu, Anda bisa request ke pengemudi jika mau mencari kawanan lumba-lumba yang lain. Tak jarang mereka bertepuk tangan atau memangil-manggil sang biduan untuk manggung kembali.

Kebanyakan orang langsung mengabadikan indahnya tarian mereka lewat video. Tapi tak jarang juga yang pulang tanpa senyum akibat tak melihat indahnya tarian lumba-lumba. Oleh karena itu, sebelum berangkat, biasanya guide sudah mengingat untuk jangan berharap banyak.

Selain dua hal di atas, keindahan Teluk Kiluan bisa dinikmati juga dari pantai pasir atau kenanekaragaman bawah laut lewat snorkeling. Untuk snorkeling biasanya ada pemandu yang juga menyewakan alat-alatnya.

Jadi, tunggu apa lagi? Jika penat dengan aktivitas Ibu Kota dan berniat memanjakan diri lewat keindahan bahari, ada baiknya sempatkan waktu Anda ke surga tersembunyi, Teluk Kiluan. Video menariknya lihat di


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun