Mohon tunggu...
Beef Achmad
Beef Achmad Mohon Tunggu... Security - RON

—Kata-kata tidak pernah lenyap, rohnya gentanyangan mengikuti usia bumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelap (Seperti Masa Depanku)

21 September 2020   16:36 Diperbarui: 21 September 2020   16:47 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepi jalan terakhir. Ba/

Gelap seperti masa depan ku, ujar ku sendiri... "

Berapa kali jungkir balik dari kehidupan, jatuh lagi, bangkit lagi,

Terpuruk, gagal seperti menjadi biasa, bak bumbu penyedap rasa, tiap kali berulang kali, 

Kadangkala lemah dibuat kehidupan, hilang motivasi, depresi, dan bahkan sempat dirayu si tambang kuning, 

Nyender, mojok, mendalami keprihatinan, mendiami relung hati, menjadi benar-benar khusyuk,. 

Tegukan anggur merah, kadang menjadi pilihan utama, kala semua masalah, problem hidup bertubi tubi menyerbu, dari kanan kiri depan, samping, 

"Hidup ku seperti api rokok yang membara, yg ku tarik ulur dalam kembang kempisnya setiap tarikan apinya, 

Hidup mengeluh; menjadi api atau abu, pikir ku, 

Aku percaya, ku ulangi lagi, aku percaya, 

Tp aku percaya periode ini akan berakhir, semua ada jalannya, ada solusi, ada hikmah baik dibalik semua kesulitan yang mendera ini, phk massal, pandemi yang tak kunjung usai, 

Mentari selalu terbit dan aku harap sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun