Mohon tunggu...
Mustika Rahayu Pangastuti
Mustika Rahayu Pangastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trenggalek

404 error', happiness not found;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tindak Tutur dan Konsep-Konsep yang Relevan

16 April 2023   12:48 Diperbarui: 16 April 2023   12:57 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada bagian pertama ini penulis ingin menggambarkan contoh singkat mengenai tindak tutur. 

(1) Kakak        : Dek, tutup jendela depan, ya!

Adek               : Ada Ibu, Kak.

Konteks kakak dan adek berada di lantai 2 rumah. Saat itu kakak sedang sibuk dengan handphonenya dan adek akan turun ke lantai 1. Jendela depan lantai 1 terbuka dan hal itu dipandang oleh kakak kurang aman sehingga dapat terjadi hal yang tidak di inginkan karena posisi kakak dan adek berada di lantai 2 sehingga harus ditutup. Menurut Adek pintu tidak perlu ditutup karena di lantai 1 ada Ibu dan dengan begitu sudah aman.

Sebagai contoh sekilas berikutnya adalah tuturan dalam iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi antara agensi iklan dengan pangsa pasarnya. Agensi iklan berupaya mempengaruhi pangsa pasar melalui simbol maupun tuturan yang terkadung dalam iklan. Tuturan dalam iklan yang kemungkinan besar menjadi salah satu topik relevansi ialah tuturan iklan Shopee COD. Iklan sangatlah penting dalam dunia bisnis. Adanya iklan diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan maupun pemakai aplikasi. Tuturan yang terdapat dalam iklan dapat dikaji menggunakan pendekatan pragmatik dengan teori relevansi. Tuturan dapat sebagai contoh ialah ketika seseorang membaca maupun menonton iklan, sesungguhnya telah terjadi komunikasi tidak langsung antara agensi iklan dengan pangsa pasaranya.

Sehingga dari beberapa contoh singkat tersebut menunjukkan bahwa dalam sebuah tuturan perlu adanya bahasa yang memiliki fungsi atau kegunaan yang amat mendasar yakni sebagai peranti pokok komunikasi antar manusia. Seperti halnya pada penjelasan sebelumnya yang menyatakan bahwa tuturan dalam iklan dapat dikaji menggunakan pendekatan pragmatik dan pendekatan pragmatik sendiri merupakan ilmu yang mempelajari antara bahasa dan konteks (situasi) yang mendasari pemahaman akan bahasa. Oleh karena itu, sebuah tuturan perlu adanya bahasa yang baik dan benar.

Tidak dipungkiri juga dalam setiap kegiatan, sebuah tuturan menurun pandangan Austin adalah tindak. Dengan demikian, bertutur pada dasarnya juga bertindak seperti halnya mengajar, meneliti, melukis, mengemudi, menjual, membeli dan berbelanja. Diam pun bahkan bertindak, yakni bertindak untuk tidak bergerak atau tidak mengatakan sesuatu sehingga dapat dinyatakan bahwa tindak tutur pada dasarnya merupakan satu di antara beberapa jenis tingkah laku dalam interaksi sosial.

1. Tindak Tutur

Istilah "speech act" yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai tindak tutur, tindak ujar dan tindak bahasa kali pertama dikenalkan oleh J.L. Austin pada tahun 1962 dalam buku klasiknya How to Do Things with Words. Uraian secara khusus tindak tutur disajikan pada lecture VII s.d. XII. Terminologi orisinal yang digunakan adalah locutionary, illocutionary, dan perlocutionary yang dalam banyak literatur dimodifikasi menjadi locution, illocution, dan perlocution. Dalam bahasa Indonesia ketiga istilah itu diterjemahkan menjadi lokusi, ilokusi dan perlokusi.

Tindak lokusi ialah tindak penutur dalam mengekspresikan tuturan. Tindak ilokusi ialah tindak penutur dalam menyampaikan maksud melalui tuturan. Tindak perlokusi ialah tindak penutur dalam menyampaikan tuturan yang memiliki daya mempengaruhi, memperjelas dan sebagainya.

Menurut Chaer dan Leonie, tindak tutur adalah peristiwa tutur pada peristiwa sosial yang menyangkut pihak-pihak yang bertutur dalam situasi dan tempat tertentu. Tindak tutur merupakan fenomena ujaran yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan penutur bahasa tidak selalu mengatakan apa yang mereka maksudkan melainkan untuk menyatakan maksud tuturan, penutur tidak hanya mengeluarkan kata-kata yang gramatikal tetapi juga berupaya menyisipkan suatu tindakan atau pengaruh kepada lawan tutur dalam tuturan tersebut.

Tindakan bertutur selalu digunakan untuk menyampaikan gagasan atau pesan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Seperti contoh penjelasan sebelumnya, di mana seorang Kakak menyampaikan pesan kepada Adeknya untuk menutup jendela depan dan agensi iklan Shopee COD yang menyampaikan tuturan dan gagasannya agar menarik para pembeli dan penjual guna meningkatkan pangsa pasarnya.

2. Konsep Yang Relevan

Berkomunikasi merupakan cara untuk menyampaika pesan, penerimaan dan penyampaian informasi harus relevan sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai.  Tindakan bertutur selalu digunakan untuk menyampaikan gagasan atau pesan untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Penjelasan Grice tentang meaning menunjukkan pentingnya kedudukan penutur dalam permasalahan meaning. Grice menyatakan ada dua hal yang harus dibedakan untuk memahami permasalahan meaning. Kedua hal tersebut adalah fakta ekspresi lingual yang dihasilkan seorang penutur dan maksud penutur dengan ekspresi yang dihasilkan tersebut. Yang pertama ialah dimaksudkan sebagai apa yang dikatakan (what is said) dan yang kedua adalah apa yang dimaksudkan (what is implicated).

Menurut Grice dalam percakapan harus mematuhi empat maksim kerja sama yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim cara. Grice berpendapat bahwa komunikasi yang baik harus memenuhi empat maksim tersebut. Rahardi dalam Normalita yang dikutip oleh Baiti dan Febriyanti (2021) menjelaskan bahwa saat berkomunikasi peserta tutur perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  • Kejelasan
  • Kepadatan
  • Prinsip kelangsungan yang telah dituangkan di dalam prinsip kerja bersama Grice.

Pada percekapan antara Kakak dan Adek menunjukkan bahwa percakapan berjalan dengan baik dan relevan sebab antara penutur dan kawan tutur memiliki asumsi yang mengantarkan keduanya pada makna yang sama. Asumsi yang dilibatkan dalam percakapan adalah a) Kakak hendak meminta tolong untuk Adek menutup jendela depan, b) tempat tersebut merupakan tempat tinggal keduanya, c) Kakak ingin Adek menutup jendela depan dan d) merupakan tempat yang sama di mana Kakak dan Adek tinggal bersama. Pada percakapan tersebut dapat sesuai dengan prinsip kerja Grice apabila terdapat percakapan penutur dan kawan tutur mematuhi maksim relevansi.

Begitupun dengan contoh iklan Shopee COD seperti tuturan "Shopee COD-Shopee COD pasti dapat gratis ongkir" dan tuturan "tanpa tabungan, tanpa rekening, pakai shopee COD. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tuturan yang memiliki derajat relevansi yang kuat terhadap pangsa pasarnya karena derajat relevansi tersebut dapat diukur sejauh mana iklan tersebut dipahami kawan tutur. Selain itu, memuat bahasa yang sederhana dan jelas.

Daftar Rujukan

Hastuti.(2021). Pragmatik.  Yogyakarta:Penerbit K-Media.

Baiti, H., & Febriyanti. (2021). Relevansi Dalam Iklan Shopee COD: Sebuah Kajian Pragmatik. Tabasa:Jurnal Bahasa Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 2 (1).

Susanto, J. (2014). Konsep-Konsep Teoritis Terkait Pengertian Meaning Dalam Teori Pragmatik:Pembahasan Singkat. Thesis. Medan: Politeknik Negeri Medan

Utomo, K. (2015). Kajian Tindak Tutur Narasumber Dalam Talk Show Hitam Putih Periode Januari 2015. Thesis. Purwokerto: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun