Ramadan adalah bulan suci yang dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Tidak hanya menjadi waktu yang penuh keberkahan dalam aspek ibadah, tetapi bulan ini juga memiliki dampak besar terhadap aktivitas ekonomi. Selama Ramadan, peningkatan konsumsi, zakat, sedekah, dan infaq berperan penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
Peningkatan Konsumsi
Dalam aspek konsumsi sehari-hari, puasa yang seharusnya mengurangi jumlah konsumsi justru memperlihatkan fenomena sebaliknya. Secara umum, masyarakat Muslim cenderung mengalami peningkatan konsumsi selama bulan Ramadan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Peningkatan konsumsi di bulan Ramadan terjadi pada kebutuhan makanan, pakaian muslim, dan persiapan Lebaran. Berdasarkan hasil penelitian Febriyanto (2019), rata-rata konsumsi rumah tangga meningkat antara 10-30% hingga 100-150% selama bulan puasa. Di antara komponen yang menunjang peningkatan itu ialah anggaran untuk belanja sahur dan berbuka.
Peningkatan konsumsi ini berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dilansir dari situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi 54,04% dari pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mengandalkan konsumsi rumah tangga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sepanjang tahun 2024, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03% (ctc).
Peningkatan Distribusi Kekayaan
Bulan Ramadan juga menjadi momentum meningkatnya distribusi kekayaan. Banyak lembaga dan individu yang meningkatkan aktivitas sosial, seperti zakat, infaq, dan sedekah, yang berkontribusi besar dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Selama bulan Ramadan, banyak relawan yang hadir sebagai penghubung antara donatur dan masyarakat yang membutuhkan. Mereka menggalang dana infaq yang kemudian disalurkan melalui program sahur dan berbuka gratis, serta berbagai kegiatan sosial lainnya yang memberikan manfaat langsung bagi penerima bantuan.
Dalam ekonomi islam, variabel C (konsumsi) dibagi menjadi konsumsi kelompok kaya (Cu) dan konsumsi kelompok miskin (Cl). Salah satu variabel penunjang konsumsi kelompok miskin adalah E2 yang merupakan pengeluaran konsumsi kelommpok kaya untuk membantu kelompok miskin dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Selain itu, variabel E2 juga bisa dialokasikan sebagai zakat produktif, yaitu dana dari muzakki disalurkan kepada mustahiq sebagai modal usaha dan mustahiq mendapatkan pemberdayaan untuk mengelola usahanya. Dengan zakat produktif, diharapkan kelompok miskin bisa meningkatkan kesejahteraannya dari yang sebelumnya mustahiq menjadi muzakki.
Peningkatan distribusi kekayaan selama Ramadan memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Jika pada bulan-bulan sebelumnya perputaran ekonomi lebih terfokus pada kelompok masyarakat yang mampu, sementara golongan kurang mampu masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, maka di bulan Ramadan, masyarakat miskin memiliki kesempatan lebih besar untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi dan mencukupi kebutuhan primernya.
Kesimpulan
Bulan Ramadan tidak hanya memiliki makna spiritual yang mendalam, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian. Peningkatan konsumsi selama bulan suci ini mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama melalui sektor konsumsi. Peningkatan konsumsi rumah tangga menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, Ramadan juga menjadi momentum bagi peningkatan distribusi kekayaan melalui zakat, infaq, dan sedekah. Partisipasi aktif lembaga dan individu dalam berbagai kegiatan sosial membantu mengurangi kesenjangan ekonomi, sehingga masyarakat kurang mampu dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui distribusi kekayaan yang lebih merata, ekonomi menjadi lebih inklusif dan berkeadilan.
Dengan demikian, Ramadan dapat menjadi momen penting dalam memperbaiki perekonomian melalui peningkatan konsumsi dan distribusi kekayaan. Diharapkan semangat berbagi yang tumbuh selama bulan suci ini dapat terus berlanjut setelah Ramadan, sehingga dampak positifnya terhadap kesejahteraan masyarakat dapat lebih berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI