Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Telkomsel Semakin Membuat Kesal dan Jengkel

16 Juni 2019   23:17 Diperbarui: 17 Juni 2019   06:45 2893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, saat masih zamannya suka isi pulsa di konter, konon nomor kita bisa dijual atau dilego ke siapapun yang mau, asal sanggup membayar. Tapi, kan, sekarang isi pulsanya paperless. Jarang menggunakan kertas, atau minimalnya, langsung ditulis di hape kang konternya. Isi pulsa juga gak perlu konter. Banyak yang sudah pakai aplikasi daring.

Atau, mungkinkan gara-gara menu MyAds dari Telkomsel? Iklan berbayar dari Telkomsel. Semacam Facebook Ads kalau di FB. Saya tidak paham secara utuh soal MyAds pada Telkomsel ini, tapi dugaan paling kuat sementara, inilah yang menjadi biang keladinya. Iklan yang secara random menyasar hape seseorang dengan titik radius tertentu. Katanya, sih, untuk mempermudah pengiklanan terutama dari UMKM, penggiat ekonomi kreatif, dll., tapi rupanya itu tak sesuai dengan harapan, minimal dari SMS yang masuk ke hape saya.

Masalahnya, agak menyebalkan ketika iklan yang masuk itu dari nomor baru. Display inbox SMS tidak seperti iklan dari Jenius, LinkAja, Movic.id, Zoya, atau CFC, dan yang lainnya yang terpampang jelas namanya, perusahaannya, atau apanya, bukan nomor-nomor baru yang membuat mata sepet. Masalah selanjutnya, kenapa juga iklan yang masuk itu rata-rata soal pinjaman uang, judi, investasi dan tipe-tipe iklan absurd lainnya, yang kalau direnungkan secara paling tidak mendalam pun, kita tahu bahwa itu bukan hal menyenangkan bagi penerima pesan. Sejauh mana Telkomsel bisa memastikan dan menjamin, bahwa pengiklan itu benar dan perusahannya juga bisa dipertanggungjawabkan?

Masalah lain yang juga tak kalah penting adalah, bahwa Telkomsel menjadi cara paling mudah untuk melakukan penipuan, dan rupanya benar. Ada banyak SMS yang saya yakin itu penipuan. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung. Satu saja menjijikkan, apalagi dalam sekira 4 bulanan sudah terdapat belasan. Masalahnya, jika dilakukan perbandingan dalam rentang waktu yang sama, tak satu pun saya mendapati SMS penipuan dari nomor saya yang satunya (yang providernya beda itu)! Tak satupun! Apakah perusahaan sekelas Telkomsel ini kalah secara piranti dan proteksi dibandingkan perusahaan yang lain? Saya ingin husnudzon seperti ini, tapi gak mungkin! Telkomsel, dengan pengguna terbanyak, adalah provider paling berkelas. Susah dimasukkan ke dalam otak kalau sistem di Telkomsel lebih mudah ditembus dibandingkan dengan yang lain. Malu-maluin lah.

Artinya, ada peluang yang dibuka sedemikian rupa dan itu berpotensi merugikan para pengguna Telkomsel sebab bukan tidak mungkin, di luar sana, sudah ada korban-korban penipuan yang terkapar. Meratapi uang yang dikumpulkan dengan keringat darah, hanya dalam sekejap sudah berpindah ke tangan para bedebah. Kita sudah sering melihat bagaimana nyeseknya mendengarkan cerita para korban penipuan. Mestinya itu menjadi rujukan bagi provider untuk membuat kebijakan. Bukan malah terkesan "memfasilitasi" semakin menjamurnya penipuan-penipuan baru.

Tulisan ini adalah pengalaman personal. Sangat subjektif, tentu saja. Tak ada sangkut pautnya dengan pelanggan lain, meski mungkin tak sedikit pula yang bernasib sama dengan saya. 

Tapi yang jelas, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyerang siapapun, apalagi dianggap sebagai buzzer. Ini murni sebagai bentuk curhat atas ketidaknyamanan dan kegelisahan yang saya alami. Berharap dengan itu, ada respon positif sebagai jawaban, terutama soal SMS mengganggu pada satu sisi, dan bisa mendatangkan korban-korban penipuan pada sisi lainnya.

Silahkan komen dan sebarkan jika mengalami kegelisahan yang tentang hal ini, atau kalau perlu, kirimkan screenshot sejenis di kolom komentar.

Tulisan ini sudah dimuat di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun