Mohon tunggu...
Pendidikan

Literasi Ekonomi Solusi Jitu Menumbuhkan Kecerdasan pada Siswa

24 Maret 2019   22:13 Diperbarui: 24 Maret 2019   22:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saat bel istirahat berbunyi, saya langsung meninggalkan ruang kelas menuju kantin sekolah untuk membeli jus jambu. Kantin tampak ramai dipenuhi anak-anak dan saya pun hanya memperhatikan apa saja yang dibeli dan juga memperhatikan interaksi antara pemilik kantin dengan anak-anak yang sedang membeli jajan. 

Cukup mengejutkan karena ternyata ada beberapa anak yang jajan dengan cara berhutang. Saya melihat pemilik kantin mencatat nama dan jumlah jajanan. Melihat kejadian tidak wajar ini, dengan herannya saya berkata, " Loh kok  anak-anak pada ngutang?" kemudian pemilik kantin menjawab, " Iya nih, bu guru  jadi pada kebiasaan ngutang." Anak-anak itu hanya senyum-senyum saja kemudian bermain dengan teman-temannya. "Seharusnya jangan dibiasain ngutang!." lanjut saya sambil membayar jus jambu yang saya beli.

Sebuah fenomena menarik dan menjadi pertanyaan besar bagi saya dari kejadian di kantin sekolah.  Mengapa anak-anak ini menjadi terbiasa berhutang?  Melihat jajanan yang mereka beli, hanya makanan ringan, permen, dan mainan anak-anak, saya kira mungkin mereka sudah sarapan di rumah dan hanya iseng jajan bersama temannya,  sebelum bel sekolah berbunyi serta ditambah dengan adanya kesempatan boleh berhutang, yang membuat mereka tidak lagi memikirkan mengenai uang untuk membayarnya.

 LITERASI EKONOMI 

Fenomena anak jajan dengan cara berhutang merupakan masalah yang sangat serius, untuk itu sekolah dan keluarga memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman literasi ekonomi kepada siswa SD. Literasi ekonomi adalah sebuah pengetahuan ekonomi yang terkait dengan tingkah laku seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Salah satu contoh dari literasi ekonomi adalah lebih mengutamakan kebutuhan dari pada keinginan.

Literasi atau sebuah pemahaman ekonomi dinilai perlu diberikan kepada siswa SD. Hal tersebut dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari siswa melakukan kegiatan ekonomi. Beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh siswa adalah menggunakan uang saku untuk keperluan jajan atau keperluan lainnya seperti membeli buku maupun menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung..Pemahaman literasi ekonomi ini, bisa diberikan di sekolah melalui mata pelajaran IPS dan di lingkungan keluarga melalui pembiasaan mengelola keuangan yang dilakukan oleh orang tua.

Kecerdasan finansial adalah kemampuan untuk mengelola harta/sumber daya mccyang dimiliki individu secara baik dan benar. Kecerdasan finansial merupakan proses pembelajaran pengendalian diri, sehingga akan berpengaruh pada perilaku mandiri dan pola pikir bijaksana pada usia dewasa. Ada beberapa yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pendidik untuk menumbuhkan kecerdasan finansial pada anak, yaitu :

 

1. Berikan pemahaman mengenai  uang

Pemahaman bahwa sumber rizki kita satu-satunya dari Allah dengan segala ketetapanNya. Menanamkan uang dan harta bukan tujuan hidup di dunia. Uang dan harta itu hanya sarana agar hidup kita semakin dekat kepada Allah dan salah satu cara menggapai ridho Allah untuk kemudahan beribadah, misalnya haji dan umrah, berinfak. shadaqah,  zakat,  berdakwah dan bermanfaat untuk keluarga dan orang lain. Mengenalkan  bentuk uang (koin dan kertas, besar dan kecil), warnanya, nilainya, dan kegunaannya.  Bandingkan harga beberapa merek barang sekaligus, dan beritahukan anak mengapa Anda memilih salah satunya. Bisa karena harga atau kualitasnya, hal ini bisa di ajarkan oleh guru pada pelajaran IPS melalui demonstrasi jual beli dan mengenalkan uang.

2. Pemahaman mengenai bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun