Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi dan Dermawan

18 April 2021   19:23 Diperbarui: 18 April 2021   19:35 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak dapat dipungkiri, pesta meriah yang dilakukan papan atas ditengah pandemik corona memantik kemarahan dan sumpah serapah berbagai kalangan. 

Sumpah serapah yang disampaikan selain berangkat dari keprihatinan juga didasarkan berbagai tontotan yang tidak bermutu. 

Suka atau tidak suka, kehadiran youtuber atta halilintar memang membangunkan impian anak-anak muda. Yang suka selfie sekaligus upload ke YouTube. Sekaligus berharap mendapatkan like and subsribers. Syukur-syukur kemudian mendapatkan iklan sembari mengharapkan durian runtuh. Videonya kemudian meledak di pasaran. Pundi-pundi uangpun mengalir. 

Pesta meriah yang kemudian diliput habis-habisan televisi nasional ditengah pandemik corona memang ironi. 

Ditengah "sesak nafas" Rakyat Indonesia menghadapi pandemik, scedule berantakan akibat perubahan pekerjaan, berbagai pertemuan melalui webinar, erkembangan ekonomi mulai morat-marit. Berbagai Pekerjaan yang harus berjaringan didunia nyata kemudian pindah. Melalui daring yang kemudian membuat Tenaga kerja dibutuhkan menjadi jauh berkurang, membuat rakyat Indonesia justru berpandangan ironi. 

Tidak salah kemudian mereka memilih sejenak memalingkan muka. Keluar dari kepengapan. Menghibur diri. 

Lalu. Datanglah layanan yang dibutuhkan. Acara-acara infotainment yang dikemas Artis yang cuma menampilkan kemewahan ataupun kehidupan sehar-hari. Jauh dari mimpi sang penonton. 

Belum lagi sinetron yang tidak jelas juntrungan jalur ceritanya. Bahkan "bak" Robin Hood, tiba-tiba saja datang. Simsalabim. Ceritapun kemudian usai. 

Acara yang dikemas sudah berlangsung bertahun-tahun. Nyaris tidak pernah disentuh oleh orang tua yang mulai menunjukkan kemarahannnya. 

Namun disisi lain, Berbagai hiruk pikuk pemilu, pilkada tenggelam dengan berbagai tayangan. Bahkan cerita pilpres yang sempat mengharu-birukan Indonesia justru berlalu dengan damai. Aman. 

Pesta meriah yang dilakukan oleh artis papan atas adalah proses panjang. Dari youtuber yang terkenal, mampu memproduksi kontens yang laris disimak oleh para penggemarnya hingga berbagai "kisah percintaan" yang konyol. Semuanya dikemas dengan gaya entertainment. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun