Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prosesi Lamaran Halilintar-Aurel

15 Maret 2021   21:55 Diperbarui: 15 Maret 2021   22:02 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti juga tayangan sejenis seperti dilakukan oleh Raffi Ahmad dan Nagita. Bahkan hingga berseri. 

Bahkan duniapun membuat bumi sempat "berhenti" ketika televisi secara serentak memutar prosesi perkawinan Pangeran Harry (Pangeran Inggeris) dengan Megan Markle (artis AS). 

Jadi dari bagian bisnis infotainment, tidak perlu "diheboh-hebohkan" acara yang menghibur. 

Anda cukup pindah channel televisi. Ke musik atau Olahraga. 

Sedangkan saya malah pindah channel "national geographic". Melihat kawanan Singa yang berbagi strategi memburu kerbau. 

Namun ketika media televisi yang menyiarkannya kemudian menyebutkan "Bagian dari sebuah budaya yang ada di Indonesia', seketika saya kemudian tersentak. 

Apakah ada tradisi budaya yang diperlihatkan ? 

Untuk melacak budaya apa yang diperlihatkan mari Kita telusuri satu persatu. 

Membaca jejak Keluarga besarnya, maka Keluarga besar adalah perantauan dari Minangkabau. Sebuah kebudayaan adiluhung yang kaya akan Seloko, petatah-petitih, pantun dan berbagai ungkapan khas Melayu. 

Minangkau mampu "menyisir' hampir seluruh kehidupan di Sumatera. Jauh terus sampai ke Makassar, Ternate bahkan ke Papua. 

Sehingga tidak salah kemudian Minangkabau adalah pusat dari berbagai kebudayaan Melayu di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun