Mohon tunggu...
Musmuliyadi
Musmuliyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Pada Hakikatnya Kita Hanya Datang Lalu Pergi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seuntai Cerita Tanah Intan Bulaeng

1 Oktober 2025   22:53 Diperbarui: 1 Oktober 2025   22:53 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    Terdengar suara TV rumah sakit yang tak jauh dari ruangan perawatanku, berita tentang penangkapan pejabat dan bos truk yang menggelapkan dana pemerintah pusat untuk akses jalan dan penutupan tambang ilegal serta area penebangan liar. Dalam penyiaran berita di TV, terdengar juga bahwa banjir yang mengakibatkan Desa Lito terkena dampak yang sangat besar, itu adalah akibat dari penebangan liar yang mengakibatkan pada musim hujan dengan curah hujan yang tinggi tidak dapat tertampung dan terbawa arus hingga menenggelamkan desa Lito. Ditambah dengan adanya penambangan emas ilegal yang dilakukan oleh bos truk, air tercemar dengan merkuri yang sangat tinggi, hingga menyebabkan air sumur dan sungai di Desa Lantung tercemar. Ternyata juga, bos truk bukanlah orang sembarangan, melainkan tangan kanan dari suruhan yang katanya di TV masih tahap penyelidikan. Di TV juga mengabarkan bahwa semua yang terlibat dalam kasus tersebut juga dituntut untuk mengganti rugi kerusakan yang disebabkan oleh mereka, dan kabar gembiranya, para korban yang meninggal ataupun sakit yang disebabkan oleh banjir ataupun keracunan air, terutama di Lantung dan di Lito, diberikan insentif uang masa pemulihan.  Aku adalah salah satu penerima bantuan tersebut.

Laki-laki Boleh Menangis, Kan?

   Terdengar suara sesegukan, membuatku bangun dari tidur panjang dan letih. Kulihat wanita lanjut usia memakai kebaya yang terlihat cukup mahal. "Qomar, maafkan Ibu!" ucapnya, membuatku kaget bukan kepalang. Bagaimana tidak, sosok yang meninggalkan kami apalagi meninggalkan bapak yang sakit-sakitan dan aku yang masih kecil, menyebabkan rasa benci yang dalam padanya. Aku tidak terlalu mengenalnya, mungkin hawa kota merubah penampilannya serta suaranya.

   Aku pun menangis tak terhentikan. Padahal usiaku sudah menginjak 30-an, tiba-tiba merasa seperti anak kecil. Sosok yang ku rindukan namun ku benci datang ketika aku sekarat seperti ini. Rasanya agak bingung untuk menyampaikannya. Lalu, beliau menceritakan bahwa beliau tidak meninggalkan kami tanpa alasan. Ibu pergi untuk merantau dan mengadu nasib ke negeri orang. Ibu kecewa kepada bapak, karena ketika mengetahui bapak selingkuh dengan tetangga yang sering menghina keluarga kami. Pergi adalah pilihan yang tidak terlalu buruk, bukankah begitu? Kabar tentang pengkapan bos truk dan pejabat setempat masuk hingga TV nasional,bagimana tidak ibuku langsung menghampiri rumah sakit yang dikerumuni oleh wartawan serta pasien dari Lantung dan Lito.

  Ibu datang ditemani dengan dua anak kecil yang masih SMP dan seorang lelaki lanjut usia juga. Ya, kau bisa tebak, ibuku menikah lagi. "Kau bisa melanjutkan pendidikanmu, Qomar," ucap lelaki lanjut usia sambil tersenyum padaku. Meskipun sudah lama tidak mengeyam pendidikan, aku tidak menyerah untuk kembali belajar. Karena aku tidak ingin hidup dalam kebodohan, buta hukum, dan wawasan yang sempit. Aku hanya mengangguk sebagai isyarat terima kasih.

"kisah ini dibuat hanya untuk menjadi pengingat bersama akan pentingnya menjaga alam serta menjaga tali silaturrahim" by Musmuliyadi Sumbawa,15 November 2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun