Mohon tunggu...
Money

Sekilas tentang SDM Bank Syariah: SDS Kuadrat

5 Juli 2009   15:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:59 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"SDS (Sumber Daya Syariah) yang bekerja pada Bank Syariah dapat dibilang SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih dari sekedar Bankir, karena beliau-beliau ini akan menjadi SDS-Sumber Daya Super dibank Syariah, dan bukan SDS- Sumber Daya Sukses".

Sumber Daya Sukses ini perlu untuk di garis bawahi...

Ada perbedaan mendasar antara bankir yang baik dengan bankir yang sukses. hmmmm....emang ada bedanya....?

Hal itu dikemukakan Pengusaha Mochtar Riady saat berbicara dalam seminar dan dialog nasional bertajuk Reinventing Indonesia: The Challenge of Indonesia Economy and Business Leader 2009, di Jakarta, Sabtu (15/11/2008).

Menurutnya, bankir yang baik adalah yang bisa memutar uang masyarakat untuk membantu orang menciptakan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Sedangkan bankir sukses adalah bankir yang terlalu berorientasi kepada diri sendiri.

"Bankir yang baik adalah orang yang menggunakan uang masyarakat untuk membantu banyak orang jadi pengusaha yang baik, yang bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaaan," ucapnya.

Dengan kata lain, lanjutnya, seorang bankir yang baik tidak akan memberikan kredit kepada pengusaha yang nantinya akan menyusahkan masyarakat. Hal mana, itu tidak akan terjadi pada seorang bankir yang sukses. Karena, menurut Mochtar, bankir jenis tersebut kemungkinan akan melakukan segala cara untuk mendatangkan keuntungan pribadi.

"Bankir sukses, pastinya tidak akan ambil pusing mengenai akibat kredit yang diberikan kepada pengusaha nakal. Karena, yang penting bagi bankir tersebut adalah memperoleh bunga yang setinggi-tingginya," ucapnya.

Diakui Mochtar, perbedaan-perbedaan itulah yang selalu menjadi bahan pertanyaannya ketika mulai merintis bisnis perbankan sekitar tahun 50-an. Karena, dari hal tersebut, dia menemukan jawaban berupa prilaku yang bisa menjadi pegangan untuk menjalankan bisnis perbankannya. (economy.okezone.com)

Dua perbedaan pandangan ini: Bankir yang baik dengan bankir yang sukses, tentunya hal ini perlu untuk jadi bahan perenungan para Bankir-bankir ditanah air, terlebih bankir syariah, karena beliau-beliau ini bagian dari bankir-bankir di iB (islamic Banking), yang diharapkan menjadi bankir dengan SDM kategori Insan Baik untuk menjadi bankir yang baik, yang ditopang dengan nilai-nilai moralitas, estetika, etika, kerendahan hati untuk memberi lebih dari sekdar yang seharusnya kepada segenap nasabahnya, terbingkai dengan nilai-nilai spiritual, dalam mendedikasikan karya dan kinerja dengan poros Ikhsan Bekerja, membekali diri dengan pemahaman dan peningkatan ilmu terhadap konsep dan operasional bank Syariah menjadikan pribadinya adalah pribadi dengan SDS (Sumber Daya Syariah), pribadi yang menyandang gelar SDS (Sumber Daya Super), kenapa Super....? karena mereka disamping dituntut mampu memahami konsep dan operasional bank syariah, b3eliau-beliau ini juga dituntut untuk paham dan mengerti konsep dan operasional Bank Syariah, menjadikan insan-insan ini lebih dari sekedar bankir. inilah definisi SUPER.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun