Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Keluarga Inti, Akar Dari Budaya Berbuka Penuh Makna

16 Maret 2025   14:29 Diperbarui: 16 Maret 2025   14:29 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi momen berbuka, lengkap bersama keluarga. Cred. ChatGPT 

Salah satu cara terbaik membuat berbuka lebih bermakna adalah dengan berbagi. Saya mulai dengan hal sederhana, seperti membagikan takjil kepada tetangga atau mereka yang membutuhkan di jalan. Saya juga ikut dalam program berbuka bersama anak yatim. Melihat senyum mereka saat menikmati makanan membuat saya sadar bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang kenyang, tetapi juga tentang berbagi.

Keempat, Menjaga Spiritualitas Sebelum dan Sesudah Berbuka

Berbuka puasa bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang mendekatkan diri kepada Allah. Saya mencoba untuk lebih fokus pada doa sebelum berbuka, mengingat bahwa saat itu adalah waktu mustajab. Setelah berbuka, saya meluangkan waktu untuk shalat Maghrib, Isya, dan Tarawih dengan lebih khusyuk. Ini membuat Ramadan saya terasa lebih bermakna secara spiritual.

Cara Membuat Berbuka Lebih Bermakna

  1. Masak sendiri atau bersama keluarga, karena proses memasak menciptakan kebersamaan.
  2. Minimalkan penggunaan gadget saat berbuka agar lebih fokus pada kebersamaan.
  3. Siapkan makanan sehat dan sederhana agar berbuka lebih nyaman dan tidak berlebihan.
  4. Bagikan takjil atau makanan kepada orang yang membutuhkan.
  5. Luangkan waktu untuk berdoa dan bersyukur sebelum dan sesudah berbuka.

Kesimpulan

Selalu terasa hangat, ketika momen berbuka sebulan penuh, tak ada gadget di meja makan. Cred. ChatGPT 
Selalu terasa hangat, ketika momen berbuka sebulan penuh, tak ada gadget di meja makan. Cred. ChatGPT 

Berbuka puasa lebih bermakna ketika tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga momen yang penuh kebersamaan, syukur, dan kepedulian. Dari menyiapkan hidangan dengan hati, berbuka bersama orang tersayang, berbagi dengan sesama, hingga menjaga spiritualitas, semua itu membuat Ramadan menjadi lebih istimewa. Tahun ini, saya belajar bahwa kebahagiaan sejati dalam berbuka puasa bukan hanya tentang menghilangkan lapar dan haus, tetapi juga tentang berbagi dan mensyukuri setiap momen yang ada.

*Teluk Dalem, Lombok Utara, Minggu 16 Maret 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun