Rindu kami padamu ya Rosul | Rindu tiada terperi | Berabad jarak darimu ya Rosul | Seakan engkau di sini - Lagu 'Rindu Rosul', Bimbo
Saya cengeng. Kemarin pun sudah mengakui hal itu. Cengeng juga saat mendendangkan lirih empat baris dari satu bait lagu di atas. Lagu 'Rindu Rosul, milik Bimbo.
Masih juga Bimbo, yang lagu lainnya saya kutip di tulisan lain, yakni 'Ada anak bertanya pada bapaknya'. Judul sederhana. Lirik sederhana. Namun sangat menyentuh dan so much relate dengan keseharian kita.
Penyejuk Usai Lelah Memburu Dunia
Islam indah. Kelekatan ini yang rasakan di banyak lagu-lagu Bimbo. Kesederhanaan diksi pada lirik-lirik lagu, tak mengurangi efek dahsyat dari perenungan di setiap lagu.
Mencari rezeki, mencari ilmu | Mengukur jalanan seharian | Begitu terdengar adzan | Kembali tersungkur hamba - Lagu 'Ada Sajadah Panjang Terbentang, Bimbo
Segala penat, meleleh di hampar sajadah panjang. Tak peduli sajadahmu high branded, atau sulur ujungnya mulai tercerabut. Segala kesah tumpah, untuk lalu tegak lagi berdiri. Allohuakbar. Mari kembali mencukupkan dunia.
Saya teringat sedikit kenangan masa lalu, terkait sajadah. Jika sesekali ada yang menjadikan jidat hitam sebagai bahan stand up comedy, dulu sajadah pun pernah jadi indikator 'kesolehan'. Ada jenis sajadah, yang bulu-bulunya makin meranggas hilang, bak mulusnya kepala Pangeran Mahkota UK Kingdom -- Prince William. Asa menghibur diri karena belum mampu membeli sajadah baru, kesan bahwa kita terlalu sering tersungkur di atasnya, bak lepel iman kita di kelas 'bangsawan'. Wallohualam bissowab.
Pengingat Dosa dan Penggegas Taubat
Masih juga bersama Bimbo. Mereka yang mengawali karir bermusik di tahun 1967, tadinya baru bertiga saudara. Sam, Jaka dan Acil. Belakangan, Â Iin Parlina bergabung. Iin adik perempuan mereka. Salah satu jejak terbaik, Indonesia juga punya musisi yang lahir dari kekerabatan. Buat saya, 11 12 dengan The Corrs. Meski beda genre, keunikan dan kekhasan mereka berdua punya tempat tersendiri di hati saya.
Bermata tapi tak melihat | Bertelinga tapi tak mendengar | Bermulut tapi tak menyapa | Berhati tapi tak merasa - Lagu 'Bermata Tapi Tak Melihat', Bimbo
Tuh, sederhana banget kan? Tapi kadar pengingatnya dahsyat. Buat pecinta diksi, sebaris kata mungkin bisa jadi satu fiksi mini. Atau mungkin cerpen. Tapi Bimbo, memilih diksi sederhana, sekaligus tepat sasaran.
Lagu 'Bermata Tapi Tak Melihat', juga mengingatkan kewajiban berzakat fitrah di bulan Ramadhan, serta himbauan keutamaan bersedekah.
Dedikasi bermusik Bimbo, alhamdulillah, telah beberapa kali diapresiasi. Sudah sangat sepantasnya. Indonesia Choice Award 2017, mengganjar Bimbo dengan Lifetime Achievement Award.Â
Bayangkan, lagu 'Rindu Rasul', saya nyanyikan sambil setengah mati menahan tangis, sekira 28 tahun lalu. Iya, waktu itu perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, di musholla kampung. Saya dan teman-teman remaja masjid yang sepantaran (SMA, SMP dan tahun awal kuliah), mengadakan syukuran kecil. Lalu terpilihlah lagu 'Rindu Rosul' sebagai salah satu hiburan.
Cinta ikhlasmu pada manusia | Bagai cahaya surga | Dapatkah kami membalas jasamu | Secara bersahaja - Lagu 'Rindu Rosul', Bimbo
Nyanyi bareng yuk, tapi di dalam hati dulu saja ya. Wangi kasturi dari mulut kita, kadang-kadang gak enak lho. Walau berkat pandemi, kini wangi kasturi seringkali kita hirup sendiri. Selamat berpuasa! ^^