Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Catatan Belanja yang Gagal Fungsi

28 Mei 2018   14:20 Diperbarui: 28 Mei 2018   14:50 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Pancor, di kota Selong Lombok Timur, masih padat dengan cidomo. Dokpri

Langsung saja ya. Alkisah, di hari pertama puasa dan gaji bulanan baru saja cair. Masuklah seorang fulana, ibu pekerja yang bersemangat akan menjalankan puasa. Di kepala, sudah berdengung diskusi seru..

'Puasa itu harus menjaga asupan nutrisi, baik dari makanan dan minuman. Berusahalah berbuka dengan yang manis. Perbanyak makanan yang mengandung serat. Dan sebagainya. Dan Seterusnya.'

Walhasil, di meja kasir, tertumpuk kacang hijau, gula merah, susu coklat sachet, jelly instan, kopi sachet favorit, margarin, ini, itu. Terbanyak, jenis makanan yang sebenarnya lebih sering berada di resep-resep makanan yang dibaca saja. Praktek masaknya? Jika ingat dan kalau sempat.

Itu momen pertama.

Kisah lain, di toko yang lebih mirip pasar mini. Terutama karena jualannya memang produk-produk kelontong dan sebagian besar isi pasar. Belanja sudah hampir tengah hari. Yang lebih banyak memberikan ide bahan belanja, dinding-dinding usus di perut dan segala kroni yang menempelinya.

Seperempat udang laut, daun bawang prey, bawang bombay, seperempat kilo dari --kembali, ini itu yahanu yahana. Sampai di rumah, malah jadi bingung sendiri. Bahan makanan yang mana mau dimasak apa. Yang terolah, seperempat dari total belanjaan.

Dua kisah saja, sudah jelas-jelas menunjukkan pemborosan. Bahan-bahan makanan kemudian malah berjejalan di kulkas. Alih-alih segar, sebagian besarnya diolah dari kondisi setengah beku.

Bahan belanjaan yang lain, sudah ditempat 'seharus'nya ;p. Dokpri
Bahan belanjaan yang lain, sudah ditempat 'seharus'nya ;p. Dokpri
Dua kisah yang masih berentetan dengan kisah sejenis. Apalagi jika berbelanja di dua jam menjelang berbuka, di lapak yang menjual masakan siap santap pula. Di kondisi begini, hampir semua bagian tubuh membisiki makanan favoritnya masing-masing.

Si punggung yang mulai bengkok bilang, 'Makanan tinggi karbo dong. Jangan hanya dari nasi saja. Bosan lepel dewa!'

Si tulang belulang yang mulai berderik, 'Ambil yang ada bahan susunya. Semesta sudah bersepakat, susu paling bagus untuk tulang. Ingat! Berbukalah dengan yang manis. Susu itu manis. Jadi, sekali makan, kebaikan berbuka dan keutuhan tulang terjaga!'

MasyaAllah! Terbayang kan? Betapa sebenarnya antrian di lapak penjual makanan atau takjil itu bukan saja dengan padatnya tubuh-tubuh yang lapar. Di sebaliknya, masing-masing tubuh riuh rendah hendak segera membeli ini itu. Segera sampai di rumah dan segera bersantap. Segera pula teredam semua bisikan masing-masing anggota tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun