Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

10 Masjid di Sejam Kelilingi Selong Lombok

20 Mei 2018   18:42 Diperbarui: 20 Mei 2018   18:50 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Raya Al Mujahiddin kota Selong, Lombok Timur. Dokpri

Sejak kompleks Masjid Hubbul Wathan Islamic Center berdiri dan aktif beroperasi, kini Lombok makin eksis di julukan Pulau Seribu Masjidnya. Penambah angka dari ribuan masjid di pelosok Lombok. Tak usah jauh-jauh. Di tanah kelahiran saya, kota Selong yang juga ibukota kabupaten Lombok Timur (Lotim), masjid berada hampir di segenap penjuru angin.

Tepat di arah barat, ada Masjid Al Amanah. Masjid tua yang menjadi saksi sejak jaman penjajahan Belanda, Jepang sampai Jaman Now. Searah jam dua, atau barat laut, Masjid Raya Al Mujahiddin. Masjid Jami' kota Selong. Juga setua Masjid Al Amanah. Pun lekat dengan dua ikon kota Selong lainnya. Taman Tugu dan Pendopo, Rumah Dinas dan Kantor Bupati lama.

Tepat di arah jam 3, satu daerah suburban baru sedang tumbuh pesat. Namun, masjid di daerah ini, yang bisa saya ingat berada di Kampung Delapan. Langsung ke arah timur, berturut-turut berada di setiap perempatan besar, Masjid Jami' Kelayu, Masjid Agung Tanjung, sampai ke arah Labuhan Haji.

Masjid Al Amanah, Embung Papak, kota Selong Lotim. Dokpri
Masjid Al Amanah, Embung Papak, kota Selong Lotim. Dokpri
Gang kecil dari jaman saya masih balita, menuju Masjid Al Amanah. Sekarang, si bungsu yang tadi pagi temani saya ke toko sayur-mayur dekat masjid. Dokpri
Gang kecil dari jaman saya masih balita, menuju Masjid Al Amanah. Sekarang, si bungsu yang tadi pagi temani saya ke toko sayur-mayur dekat masjid. Dokpri
Kini, taman bunga dan paving block rapi. Jaman saya kecil dulu, masih berupa petak sawah. Dokpri
Kini, taman bunga dan paving block rapi. Jaman saya kecil dulu, masih berupa petak sawah. Dokpri
Di tenggara kota Selong, beberapa sekolah islam kini berdiri. Kawasan yang dulunya lekat sebagai kebun dan sawah, serta mata air, telah semakin terbuka. Ada beberapa masjid, namun karena saya belum terlalu sering lewati area ini, saya tak bisa sebutkan nama-nama masjid dimaksud.

Di selatan kota, ada masjid besar Kembang Sari, kemudian berturut-turut sesuai kepadatan pemukiman, masjid Al Muslimun. Lantas kembali ke jujukan awal saya, persis di arah barat, masjid Al Amanah.

Saya bukan ahli agama atau sejenisnya. Pun belum pernah mewawancarai seseorang yang ahli, terutama tentang penamaan masjid jami' atau masjid agung. Yang bisa sedikit saya kisahkan, bahwa keberadaan masjid adalah salah satu penanda rahasia.

Penanda rahasia para keturunan bangsawan atau keluarga inti beberapa kerajaan Sasak lama. Tiga ikon penting selain masjid, pemukiman khusus untuk keluarga 'dalam'. Seringkali disebut juga sebagai Pedaleman. Berikutnya, pasar.

Penanda rahasia yang masih harus diteliti kebenarannya. Terasa sulit, karena ini rahasia, seharusnya memang tidak untuk dikabar-beritakan.

Faktanya, di beberapa desa yang masih lekat dengan pembagian strata sosial, tiga ikon ini memang eksis. Kampung bapak saya, misalnya. Di Kotaraja, satu desa di Lotim, masjid berusia ratusan tahun masih berada persis di dekat pasar. Satu kompleks besar Pedaleman, berada di sisi lainnya. Satu kekhasan berikutnya, kompleks kuburan yang hanya boleh ditempati oleh keluarga inti.

Mari tinggalkan dulu sedikit jejak kerajaan Sasak lama. Kembali ke masjid-masjid di atas, berapa yang sudah saya datangi? Khususnya untuk beribadah, minimal sholat berjemaah. 

Dua yang utama tentu saja masjid Al Amanah, hanya 5 menit dari rumah orang tua saya. Berikutnya, Masjid Raya Al Mujahiddin. Terakhir ke masjid ini, saya dan putri sulung saya menaiki salah satu emperan di lantai ke-3. Berusaha menikmati sensasi lain sunrise. Sepertinya akan menjadi kenangan terakhir. Mengingat ketinggiannya sekitar 15 meter lebih.

Masjid-masjid lain lebih sering menjadi bangunan yang kerap saya lewati. Terutama karena masjid-masjid ini memang berada di jalur-jalur utama kota Selong. Ibarat kata, dalam satu jam berkeliling kota Selong, Anda akan temukan sekitar 10 masjid jami'. Cobalah memulai perjalanan Anda dari depan gerai KFC di pusat perniagaan Pancor. 

Berurutan, Anda akan lewati Masjid Jami' Pancor, masjid Polres Selong, Masjid Al Mujahiddin, Masjid Jami' Kelayu, Masjid Agung Tanjung, Masjid Jami' Jorong, Masjid Al Amanah, Masjid Al Muslimun dan Masjid Sawing. Ini baru masjid-masjid yang saya akrabi. Akan bertambah jika saya sungguh-sungguh menjelajahi jalur ini dengan niat sempurnakan cek list masjid.

Masjid Jami' Pancor. TGB, NTB 1, seringkali berikan ceramah di masjid ini. Apalagi di Hultah NWDI. Dokpri
Masjid Jami' Pancor. TGB, NTB 1, seringkali berikan ceramah di masjid ini. Apalagi di Hultah NWDI. Dokpri
Di ujung jalan sebaliknya di ruas ini, Kantor DPRD kota Selong. Lurus dengan kompleks Masjid Al Amanah. Dokpri
Di ujung jalan sebaliknya di ruas ini, Kantor DPRD kota Selong. Lurus dengan kompleks Masjid Al Amanah. Dokpri
Anda sedang berlibur di Lombok? Cobalah perhatikan setiap perempatan yang Anda lewati dan mulai berhitung berapa masjid yang bisa Anda ingat. Abaikan dulu kubah dan menara di kejauhan, ditengah-tengah sawah hijau atau di sela rerimbunan pohon kelapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun