Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kemiripan Ganjar dengan Jokowi, Pantesan Puan Ketar-ketir!

25 Mei 2021   15:53 Diperbarui: 25 Mei 2021   16:15 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganjar sering tertangkap kamera sedang melakukan sidak, mengobrol langsung dengan rakyat bawah, dan bercanda-canda ringan. Ada pro dan kontra soal ini. Namanya juga manusia, tak akan pernah bisa seragam, pasti ada yang suka dan ada yang tidak suka.

Di sisi yang pro mengatakan, bahwa seharusnya pemimpin memang begitu, terjun ke lapangan, mau soal dia viral lalu masuk berita atau media, itu urusan lain. Sedangkan di sisi kontra, ini mirip apa yang dikatakan Puan bahwa pemimpin harus sering terjun ke lapangan ketimbang pencitraan di media sosial. Namun kenapa tidak keduanya, terjun ke lapangan iya dan main di media sosial juga iya. Sudah tuntutan zaman begitu.

Entahlah, namanya juga zaman digital, semua berita ringan dan receh saja mudah sekali muncul ke permukaan apalagi yang besar. Begitu pula berita atau aksi Ganjar yang sering tertangkap media.

Ketiga, baik Ganjar atau Jokowi berasal dari Jawa Tengah. Sebagai warga Jawa Tengah, saya merasakan sendiri, betapa antusias masyarakat Jateng sangat tinggi dengan PDI-P. Maka tak heran, dari tahun ke tahun, suara Jateng sering condong ke PDI-P. Nah kebetulan Ganjar dan Jokowi sama-sama dari Jateng dengan pengikut PDI-P terbanyak.

Keempat, baik Ganjar atau Jokowi adalah alumni UGM. Ganjar alumni jurusan Hukum sedangkan Jokowi Kehutanan. Meski beda angkatan, solidaritas alumni UGM cukup besar. Bahkan Ganjar adalah ketua umum Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) di mana di situ ada Jokowi dan beberapa menteri jebolan UGM lainnya. Meski perguaruan tinggi ini harus netral, tapi senetral-netralnya pasti di luar organisasi, tetap mendukung yang sealmamater.

Nah mungkin, sampai sini kemiripan yang bisa saya jelaskan. Mungkin kalian, punya unek-unek sendiri, boleh dishare di kolom komentar. Namun apa benar Puan akan mencalonkan diri di perhelatan Pilpres mendatang? Atau justru ini strategi drama politik? Entahlah, sebagai manusia biasa, kita hanya bisa wait and see. Dan selalu ingat, tidak ada teman atau musuh abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun