Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Alasan Pemerintah Ngotot The New Normal, Motif Ekonomi atau Politik?

26 Mei 2020   11:10 Diperbarui: 26 Mei 2020   11:21 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar yang membludak menjelang Lebaran, sumber: Antara.com/Iggoy El Fitra

Akhirnya pemerintah membuat setidaknya lima fase dalam The New Normal ini. Jadi tidak ujug-ujug langsung membuka semua kran perekonomian dalam negeri secara bersamaan dalam satu waktu.

Kita bisa melihatnya dalam fase pertama 1 Juni 2020 di mana pasar, mall atau industri yang mengundang kerumunan yang mana belum diperbolehkan untuk dibuka. Hanya industri dan Jasa Bisnis ke Bisnis (B2B) yang boleh beroperasi pada tahap awal ini dengan aturan social distancing, persyaratan kesehatan, jaga jarak, dan juga memakai masker.

Mall, pasar, pendidikan akan diperbolehkan untuk dibuka pada fase ketiga atau pada tanggal 15 Juni 2020. Tentu saja, ini masih dalam tahap wacana, belum diketuk palu. Dan tentu saja, pemerintah masih akan terus memantau jumlah positif Covid-19 ini dan bisa jadi ini diterapkan bisa jadi dibatalkan.

Pertanyaannya nih, kemarin ketika lebaran dan pasca lebaran saja sudah segitu ramainya mulai dari mall, tempat ibadah, hingga area pemakaman.

Banyak dari mereka melupakan protokol kesehatan dengan alasan Lebaran, apakah tanggal 15 Juni 2020 nanti kurva kita akan menurun atau justru meroket tajam? Sepertinya akan menurun kalau tidak diadakan rapid test masal di setiap penjuru daerah atau jika mereka semua sudah sangat kebal terhadap Covid-19.

Kedua, alasan politik. Alasan ini diperkuat dengan adanya desakan dari warga sana-sini yang tidak betah akan PSBB. Dengan memberlakukan The New Normal, pemerintah akan dianggap peduli terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah.

Lagi pula, tidak mungkin pemerintah memberi BLT atau bantuan setiap bulannya, bisa-bisa tekor. Nah untuk menyiasati hal ini bagi pemerintah adalah dengan menerapkan kebijakan The New Normal karena masyarakat bisa membuka lapaknya kembali. Cara ini akan memperbaiki citra politik pemerintah di masa-masa pandemi kemarin yang dinilai kurang memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun