Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kehidupan Damai Umat Yahudi di Iran, Negara Islam Syiah yang Anti Israel dan AS

18 Mei 2020   19:56 Diperbarui: 18 Mei 2020   20:10 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Yahudi di Iran, sumber: usatoday.com

Apa yang anda pikirkan tentang kelompok Yahudi di Iran? Pasti kebanyakan dari kita berpikir negatif duluan, bagaimana tidak berpikir negatif, Iran adalah negara yang sangat anti terhadap Israel dan Amerika Serikat.

Baca juga: Ternyata Hanya Yahudi Tertentu Saja yang Mendapatkan Hak Istimewa Kewarganegaraan Israel

Semenjak Revolusi Islam Iran meletus pada 1979 silam, negara yang mulanya bernama Persia itu mulai berjaga jarak dengan AS. Sebelum Revolusi Islam Iran, rezim Reza Shah Pahlevi sangat dekat sekali dengan AS namun semuanya jungkir balik 180 derajat karena semangat revolusi yang mengebu-gebu, mungkin hampir sama dengan peristiwa lengsernya Soeharto di Indonesia pada Mei 1998 silam.

Kelompok mahasiswa Iran bahkan sempat menyandera kedutaan besar AS di Iran sementara di Indonesia pada Mei 1998 mahasiswanya turun ke jalan untuk mengepung gedung MPR. Sisa-sisa kemesraan Rezim Pahlevi dengan AS masih terlihat pada waktu itu sampai Pahlevi kabur dari negerinya sendiri. Kemudian AS dianggap Iran sebagai negara yang suka ikut campur urusan negara lain.

Lambat laun, pemimpin tertinggi Iran setelah Revolusi Islam bukan lagi seorang presiden melainkan ayatullah atau imam tertinggi dalam aliran Islam Syiah Imamah. Waktu itu hanya Ayatullah Agung Khomaeni lah yang memangku jabatan itu dan memimpin langsung Revolusi Islam Iran.

Berdasarkan buku berjudul Revolusi Iran karya Nasir Tamara (satu-satunya jurnalis Asia Tenggara yang mengawal Ayatullah Khomaeni naik pesawat khusus untuk pulang ke Iran dari Perancis), hubungan Ayatullah Khomaeni ini tidak begitu mesra dengan AS karena melihat rezim sebelumnya, Pahlevi yang korup dan diktator yang mana selalu didukung penuh oleh AS sehingga banyak ketimpangan di negara Iran pada masa rezim Pahlevi. Akibatnya ada sedikit rasa trauma dalam masyarakat Iran.

Setelah itu, Ayatullah Khomaeni mulai menyuarakan orasi anti AS dan Israel. Menurutnya, kedua negara tersebut merupakan poros setan dan sumber-sumber kejahatan di dunia termasuk dalam urusan Palestina.

Jika kita melihat rentetan peristiwa di atas, pasti kita langsung berpikir bahwa Iran adalah negara intoleran terhadap Yahudi karena negara tersebut mulai menerapkan sistem Islam Syiah dalam negaranya setelah Revolusi Islam Iran. Pun tak sedikit yang menganggap bahwa Iran pasti sangat membenci Yahudi sebagaimana Iran membenci Israel.

Anggapan di atas tidak sepenuhnya benar, ada fakta lain yang ternyata berlawanan arah dengan apa yang kita pikirkan saat ini.

Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui bersama bahwa Yahudi di Iran adalah kelompok penganut agama Samawi tertua di Iran. Eksistensinya sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun