Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berdirinya 3 Kerajaan Abal-abal di Indonesia, Bukti Kalau Masyarakat Kita Suka yang Instan

16 Januari 2020   20:30 Diperbarui: 16 Januari 2020   20:32 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
liputan6.com/amp/4155676/sebelum-keraton-agung-sejagat-ini-4-kerajaan-yang-pernah-gegerkan-indonesia

Berita tentang kasus penipuan yang dilakukan Keraton Agung Sejagat ini masih hangat dibicarakan publik. Kerajaan yang mengaku sebagai turunan titah Majapahit ini bermarkas di Purworejo dengan pengikut yang mencapai ratusan orang. Sebelum KAS berdiri sudah ada kerajaan-kerajaan serupa seperti Kerajaan Ubur-Ubur dan Kerajaan Lia Eden.

Ketiga kerajaan tersebut sama-sama ilegal dan melanggar hukum di Indonesia. Tapi sangat jarang yang mau melihat dari sisi si korban, kenapa korban dengan mudah terbujuk dengan rayuan gombal dari ketiga kerajaan abal-abal tersebut.

Pertama, kita bedah KAS terlebih dahulu. Kerajaan yang dipimpin oleh Toto Santoso ini mengaku bahwa kekuasaanya berskala global. Beberapa dokumen dari PBB dimanipulasi seolah-olah ingin membuktikan bahwa keberadaan mereka diakui oleh dunia.

Toto pun dengan mudahnya mengelabuhi korban dengan iming-iming gaji yang tinggi berbentuk dolar jika mau menjadi pengikutnya.

Para pengikut Toto yang berhasil didoktrin ini rela membayar uang pendaftarannya yang bervariasi mulai dari 3 juta sampai 100 juta. Semakin tinggi jabatan maka semakin besar pula biaya pendaftarannya. Mereka tidak tahu bahwa cara tersebut sudah terdeteksi aksi nepotisme. 

Mereka tidak peduli asalkan dapat gaji apalagi jabatan. Mereka juga masa bodoh tanpa mengecek validasi kerajaan yang tiba-tiba ada. Semuanya sangat instan, tidak perlu repot-repot buka warung atau daftar CPNS. Bukankah yang instan-instan selalu menggoda?

Kedua, berbicara tentan Kerajaan Ubur-Ubur maka kita akan membayangkan Patrick dan Spongebob yang suka berburu ubur-ubur. Tapi lain lagi dengan Kerajaan Ubur-Ubur yang bermarkas di Serang.

Siapa sangka Kerajaan Ubur-Ubur ini tak jauh berbeda dengan KAS yang menipu masyarakat dengan cerita-cerita bualannya. Cerita-cerita itu akan menghipnotis warga yang rendah literasi. 

Bukan hanya sebatas literasi, para warga yang kepincut juga sebenarnya ingin mendapatkan sesuatu yang instan dalam sekejap mata.

Kerajaan yang dipimpin oleh seorang perempuan penganut paham feminisme ekstrem itu mengadakan ritual untuk bisa membuka rekening bank secara ajaib dari luar negeri. Belasan warga pun tak mau ketinggalan dalam mengikuti ritual abal-abal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun