Mohon tunggu...
Musaafiroh el Uluum
Musaafiroh el Uluum Mohon Tunggu... Penulis - Sang Pengembara dari Pesantren

Tak sekedar memandang awan berarak Juga bukan sekedar mereguk kopi hitam yang enak Tapi... Musaafiroh el-'Uluum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sambungan...

11 Juni 2019   10:54 Diperbarui: 11 Juni 2019   11:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hihihi..." Agaknya gertakan itu tak membuatnya takut malah ia cengengesan.

Dasar Sholah..Sholah... Nyebelin baget sih elu jadi orang. Ledakan tadi siang menghancurkan sisi kanan masjid dan merembet ke arah depan. Tempat si Sholah memasang cctv terakhir.. Alhasil, Sholah terpental keras keluar masjid, ke badan jalan. Untung saja ia tak terlempar ke jalanan raya sebelah utara masjid. Mereka heran, siapa gerangan yang telah tega dan berani merakit bom di masjid.

"Bang..."

"Hmm..."

"Kira-kira siapa ya yang berani-beraninya nge-bom masjid? Tempat ibadah loh bang.."

"Ye... siapa juga yang bilang tempat makan..." Jawab Sholeh ketus


"Ye... bang, gitu aja sewot..."

"Lagian elu sih... ngajak ribut aja" Si Sholeh yang kebawa emosi masih aja menggunakan elu-guanya. Padahal, Sholeh tipe orang pemaaf. Mungkin karena ulah Sholah yang telah keterlaluan mempermainkan hatinya. Ketulusan cintanya pada adeknya Sholah.

"Bang, inget nggak tadi siang Mbah Sadrun ngingetin kita untuk berhati-hati"

"Iya inget, napa?"

"Hebat yah... jangan-jangan Mbah Sadrun itu wali"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun