Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gengsi vs Kewajiban dalam Menjaga Keuangan Keluarga

2 Juli 2025   17:11 Diperbarui: 2 Juli 2025   17:11 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mengelola keuangan keluarga seringkali seperti  berjalan di atas  satu lonjor bambu di atas sungai. Satu sisi memenuhi tuntutan dasar dan menabung. Di sisi lain karena kebutuhan sosial dan kebutuhan lain yang bisa dianggap tidak perlu saat ini --  tapi terpaksa terjadi demi gengsi. 

Lalu bagaimana agar kewajiban dan gengsi seimbang? 

Gengsi pada intinya sebagai pengakuan atau kehormatan dari seseorang atau kelompok orang. Biasanya berupa: barang mewah dan bermerek, keinginan tampil keren dan tampil mampu, memaksakan diri demi tampak keren ketika memilih sekolah atau adanya hajat yang harus berjalan. Padahal semua itu tidak harus terjadi. Semua bisa dihemat dan disederhanakan. 

Akibat terpaksa demi gengsi, dana yang untuk menciptakan gengsi membuat tak ada tabungan atau simpanan untuk jangka panjang. 

Padahal -- kewajiban finansial berfokus pada kebutuhan jangka panjang seperti: pangan, papan, sandang, Pendidikan dasar. Juga menjaga keuangan dengan menabung untuk keadaan tak terduga seperti sakit dan PHK. 

Dengan mempersiapkan keuangan keluarga -- berarti mempersiapkan kenyamanan keluarga demi masa kini dan yang akan datang. 

Hidup bukan tentang hari ini, tetapi juga tentang masa depan dan keberlanjutan -- tumbuhkembangnya keluarga sehat dengan keuangan yang stabil. 

Untuk itu, mengalihkan gengsi dengan cara: menyusun penerimaan uang yang ada secara detail. Bersama pasangan dan keluarga menentukan prioritas, gunakan anggaran yang ada untuk hidup sederhana. Fokus pada nilai bukan besaran harga. 

Pertimbangkan dengan seksama untuk apa tujuan membeli barang yang ada di depan kita. Syukurilah apa yang ada. Jangan membandingkan dengan orang lain. 

Dengan cara ini, semoga dapat membangun finansial lebih baik, lebih cerdas dan lebih bisa fokus pada rencana dan tujuan yang ingin digapai. ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun