***
Esok paginya aku dan Mario duduk-duduk di dekat kuburanku sambil minum teh.
"Ra, boleh tau kenapa lo bisa mati?" tanya Mario serius.
Aku memandangi kuburanku yang masih basah. Sebenarnya aku tidak ingat kenapa aku bisa meninggal. Aku cuma ingat hidupku yang hampir sempurna dan penuh kebahagiaan. Aku cantik, orang tuaku berkecukupan, teman-temanku banyak, dan aku hampir jadian dengan cowok paling ganteng di kampusku.
"Hei, Hantu Cantik. Lagi-lagi lo ngelamun!" seru Mario sambil mengacak rambut panjangku.
"Gue lupa kenapa gue bisa mati. Eh, gue mau tanya dong, orang yang udah mati bakalan jadi hantu semua ya?
"Gak lah, yang jadi hantu itu yang arwahnya masih penasaran,"
"Jadi gue?"
"Iya, makanya lo harus ingat-ingat kenapa lo mati?"
"Iya deh. Ngomong-ngomong lo sendiri gimana?"
"Gimana apanya?"