Korespondensi adalah salah satu kemampuan dalam berkomunikasi secara tertulis yang memiliki peran penting di bidang pendidikan, pemerintahan, dan dunia kerja. Penulisan surat resmi merupakan salah satu bentuk korespondensi yang sering digunakan. Surat resmi berfungsi untuk menyampaikan informasi, permohonan, atau keputusan dalam konteks yang formal.
Namun, hasil pengamatan awal di SMA Negeri 22 Garut menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang kesulitan dalam menyusun surat resmi sesuai dengan aturan bahasa Indonesia yang benar. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi adalah penggunaan bahasa yang tidak sesuai, struktur surat yang salah, serta kesalahan dalam penempatan tanda baca. Oleh karena itu, anggota pelaksana PKM mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan korespondensi siswa melalui praktik menulis surat resmi secara langsung.Â
Metode Pelaksanaan
Kegiatan PKM ini dilaksanakan di SMA Negeri 22 Garut, pada tanggal 09 Oktober 2025 s/d 10 Okrober 2025 dengan total peserta sebanyak 35 siswa kelas XII. Proses pelaksanaan dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Persiapan
- Berkoordinasi dengan pihak sekolah.
- Menyusun modul untuk pelatihan penulisan surat resmi.
- Mempersiapkan hal-hal yang digunakan dalam pelaksaan kegiatan tersebut.
2. Pelaksanaan
- Penyampaian materi secara Interaktif: Pengenalan mengenai teori surat resmi, struktur, dan aturan bahasa yang benar, pengenalan sumber lowongan kerja, etika dalam mengirimkan surat.
- Ice Breaking: Membangun semangat, fokus siswa sebelum melanjutkan penyampaian materi selanjutnya.Â
- Diskusi dan Tanya Jawab: Membahas contoh surat resmi dan mengidentifikasi kesalahan yang umum terjadi, simulasi pencarian info lowongan kerja di berbagai media sosial.Â
- Praktik Menulis: Siswa diminta untuk membuat surat resmi berdasarkan tema yang diberikan (misalnya, surat izin, surat undangan, surat permohonan, surat lamaran).
3. Evaluasi
- Penilaian atas hasil tulisan siswa berdasarkan kriteria: struktur, penggunaan bahasa, dan kerapian.
- Pemberian apresiasi terhadap para siswa.
- Umpan balik secara langsung dari fasilitator.
- Foto bersama dan ucapan terima kasih terhadap lembaga yang bersangkutan.
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pelatihan berjalan dengan sukses dan mendapat respon positif dari semua peserta. Evaluasi mengungkapkan bahwa sebelum pelatihan, hanya sekitar 25% siswa yang mampu menulis surat resmi dengan struktur yang tepat. Setelah pelatihan, presentase siswa yang mampu meningkat menjadi 85%.
Siswa juga lebih memahami perbedaan antara bahasa baku dan tidak baku, serta dapat menempatkan elemen-elemen surat resmi dengan benar (kop surat, nomor, perihal, alamat tujuan, isi surat, penutup, dan tanda tangan). Hal ini menunjukkan bahwa metode pelatihan berbasis praktik efektif untuk meningkatkan keterampilan dalam korespondensi.
Kesimpulan
Pelatihan penulisan surat resmi dalam Bahasa Indonesia di SMA Negeri 22 Garut berhasil meningkatkan keterampilan korespondensi siswa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa memerlukan bimbingan dalam memahami teori sekaligus praktik dalam menulis surat resmi. Untuk selanjtunya, diharapkan agar pelatihan ini dapat menjadi bagian dari kegiatan literasi disekolah.
Daftar Pustaka
Alwi, H. (2017). Pedoman Bahasa Indonesia yang Formal. Jakarta: Balai Pustaka.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Aturan Umum Penulisan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemdikbud.
Keraf, G. (2007). Menyusun Tulisan: Panduan untuk Menguasai Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI