- Penyampaian materi secara Interaktif: Pengenalan mengenai teori surat resmi, struktur, dan aturan bahasa yang benar, pengenalan sumber lowongan kerja, etika dalam mengirimkan surat.
- Ice Breaking: Membangun semangat, fokus siswa sebelum melanjutkan penyampaian materi selanjutnya.Â
- Diskusi dan Tanya Jawab: Membahas contoh surat resmi dan mengidentifikasi kesalahan yang umum terjadi, simulasi pencarian info lowongan kerja di berbagai media sosial.Â
- Praktik Menulis: Siswa diminta untuk membuat surat resmi berdasarkan tema yang diberikan (misalnya, surat izin, surat undangan, surat permohonan, surat lamaran).
3. Evaluasi
- Penilaian atas hasil tulisan siswa berdasarkan kriteria: struktur, penggunaan bahasa, dan kerapian.
- Pemberian apresiasi terhadap para siswa.
- Umpan balik secara langsung dari fasilitator.
- Foto bersama dan ucapan terima kasih terhadap lembaga yang bersangkutan.
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pelatihan berjalan dengan sukses dan mendapat respon positif dari semua peserta. Evaluasi mengungkapkan bahwa sebelum pelatihan, hanya sekitar 25% siswa yang mampu menulis surat resmi dengan struktur yang tepat. Setelah pelatihan, presentase siswa yang mampu meningkat menjadi 85%.
Siswa juga lebih memahami perbedaan antara bahasa baku dan tidak baku, serta dapat menempatkan elemen-elemen surat resmi dengan benar (kop surat, nomor, perihal, alamat tujuan, isi surat, penutup, dan tanda tangan). Hal ini menunjukkan bahwa metode pelatihan berbasis praktik efektif untuk meningkatkan keterampilan dalam korespondensi.