Harmonisasi Sinden dengan Gamelan Jawa
Â
Â
Keberadaan sinden di dalam sajian karawitan jawa sangatlah penting, mengapa penting? Karena sinden merupakan seseorang (perempuan) yang menjaga keharmonisasian dengan piranti gamelan jawa. Sinden juga merupakan unsur keindahan dalam sajian pertunjukan gamelan jawa, kenapa tidak? di dalam sajian pertunjukan wayang yang iringanya menggunakan gamelan jawa, sinden memiliki tanggung jawab mengiringi vokal saat gending jawa tersajikan.
Â
Dalam pertunjukan seni karawitan jawa, tidak terlepas dari unsur-unsur keindahan yang menyelimutinya. Unsur-unsur itu adalah musisi yang terdiri dari pengrawit dan sinden. Keduanya sangat penting dalam membentuk suatu jalinan gending jawa secara utuh. Jikalau tidak ada salah satunya, maka sajian terasa sangat kurang sekali. Ibaratnya masakan tanpa bumbu-bumbu penyedap rasa. Rasa tidak karuan (gak ngalor yo gak ngidul), terasa hambar dan tidak cocok di lidah orang jawa. Maka keberadaan pengrawit dan sinden sangatlah penting dalam unsur-unsur seni karawitan jawa dan tidak dapat dipisahkan.
Pengrawit............................
Seseorang yang bertugas menabuh gamelan jawa itu namanya pengrawit. Tetapi pengrawit di sini tidak menabuh gamelan saja, melainkan sebagai musisi karawitan yaitu orang yang menggarap gending-gending karawitan. Garap adalah proses kreatif yang dialami oleh seseorang dalam menciptakan sebuah karya. Karya yang bagaimana? Pastinya karya yang memiliki estetik baik, jika dinikmati oleh seseorang bisa menimbulkan getaran jiwa nan indah. Bukan perkara mudah, pengrawit bisa menghasilkan karya baik, tetapi proses inilah yang menjadi salah satu untuk melaksanakan itu semua.
Garapan bagus juga kadang belum bisa diterima oleh masyarakat. Masyarakat yang bagaimana? tentunya adalah masyarakat yang paham akan gending-gending jawa. Bagi masyarakat yang masih awam pastinya juga sulit memahami. Namun demikian, dalam pelestarian seni tradisional tidak terbebani oleh kualitas penonton, tetapi kuantitas penonton. Banyaknya masyarakat yang gandrung dengan seni tradisional khususnya seni karawitan akan melakukan apapun demi bisa menghadiri pertunjukan ini.
Seorang pengrawit juga bisa menggarap gending menjadi hidup dan lebih bervariasi, sehingga tidak monoton. Gending jawa juga ada yang memiliki karakter berbeda-beda. Ada yang haru, tegas, bahkan ada yang hambar. Tidak menutup kemungkinan, melalui tangan-tangan kreatif seniman bisa membuat gending jawa memiliki semangat tinggi.
Pengrawit, tidak hanya laki laki saja, melainkan perempuan juga bisa menjadi pengrawit. Semua bisa dilakukan oleh perempuan, maka banyak muncul paguyuban seni karawitan yang anggotanya perempuan semua. Pengendang pun juga perempuan, cara menabuh juga tidak kalah dengan laki-laki. Keplakan tangannya juga tegas saat berada di ricikan kendang. Pertunjukan wayang yang memiliki garapan tegas di ricikan kendang, juga dilakukan oleh seorang Perempuan. Jadi perempuan di dalam seni pertunjukan tidak hanya sebagai sinden saja namun juga sebagai pengrawit. Seperti halnya grub/ paguyuban seni karawitan Wani Tombok dari Surakarta, anggotanya memiliki pengrawit perempuan semua, tidak ada yang laki-laki. Bahkan pengendangpun juga perempuan.