Mohon tunggu...
Misbakhul Munir
Misbakhul Munir Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

blah..blah....blah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bangunlah Burung. "Seperti Dendam, Rindu Harus Terbayar Tuntas"

27 Februari 2018   16:13 Diperbarui: 28 Februari 2018   06:58 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tentu saja." Kata si perempuan." Semua orang membatarku untuk itu." (hal 38)

" Tak ada yang lebih menghinakan pelacur kecuali kontol yang tidak bisa berdiri"(hal40)

Iteung adalah seorang perempuan yang perkasa, ia pernah berduel dengan Ajo Kawir. Selain itu ia juga perempuan yang penyayang, tetapi ia juga seorang pendendam.

 

" Aku tahu kau mengincar tua bangka itu, aku sudah memerhatikanmu," kata si gadis. " Sebelum kamu bisa menyentuhnya, langkahi dulu mayatku." (hal 49)

 


".....Iteung akhirnya mau mendongak dan memandang mata Ajo Kawir, meskipun tatapan Iteung tampak berkabut. "Kau mencintaiku, Iteung?"  pertanyaan itu membuat Iteung kembali menangis, lebih kencang....Tapi ia mengangguk.Menagangguk dengan penuh kepastian."(hal 158-159)

"Seharusnya Ia yang datang kemari, membayar dendamnya. Tapi kuyakinkan kau, Ia tak akan sudi mengotori tangannya dengan darahmu,maka aku yang akan membayarkan dendam ini untuknya." (hal 240)

Yang selanjutnya yaitu Mono Ompong, ia adalah kenek truk Ajo Kawir. Ia adalah kenek termuda di peristirahatan truk. Tapi mono Ompong selalu menutupi kesan itu dengan berbicara kasar ataupun meminum minuman keras sebanyak uang ditampung perutnya.

" Atau meminum minuman keras sebanyak yang bisa ditampung perutnya selama Ajo Kawir mengizinkan (biasanya jika mereka tak akan pergi dalam sehari semalam). (hal 124-125)

Novel tersebut berlatarkan di toko kelotong, kamar tidur, tempat pertarungan, dijalan raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun